Mengulas Kisah Dibalik Tradisi Jawa Timur Kasada
Tradisi Suku Tengger Kasada – Ritual Kasada adalah salah satu ritual kepercayaan yang bisa mendatangkan kemakmuran dan menolak bala dengan cara melemparkan sesaji hasil panen ke kawah Gunung Bromo.
Tradisi ini terjadi guna menghormati sosok Jaya Kusuma yang mengorbankan dirinya di sana. Upacara ini pun rutin dilakukan setiap tahun dan masih dilakukan hingga sekarang.
Lihat Juga: 5 Tujuan Tradisi Pingitan Adat Jawa Timuran
Berikut ini ada beberapa ulasan mengenai tradisi kasada khas Suku Tengger Bromo!
Asal Usul Tradisi Jawa Timur Kasada
Upacara Kasada yang kerap diselenggarakan oleh Suku Tengger Jawa Timur memiliki sejarah yang sangat otentik.
Pasalnya tradisi Kasada diawali pada zaman kerajaan Majapahit yang kebetulan saat itu memiliki seorang putri bernama Roro Anteng. Nama Roro Anteng diberikan karena ia tak menangis layaknya bayi biasanya.
Berbeda dengan seorang anak laki-laki yang merupakan anak dari seorang brahmana yang tinggal tak jauh dari kerajaan Roro Anteng yang ketika lahir menangis sangat keras.
Ia bernama Joko Seger. Singkat ceritanya, seiring berjalannya waktu Roro Anteng dan Joko Seger tumbuh dewasa dengan fisik yang sangat menawan, masing-masing dari mereka saling jatuh cinta.
Sebelum Roro Anteng menikah, banyak laki-laki yang berusaha meminangnya. Namun ia tetap menolak karena ia hanya menyukai Joko Seger.
Setelah bertahun-tahun menikah dan tak kunjung dikaruniai anak, sampai ketika Joko Seger bertapa di Watu Kuta yang terletak di Gunung Bromo untuk memohon kepada Hyang Widhi agar diberikan buah hati.
Tak lama kemudian muncul suara gaib dan terkabul keinginannya. Mereka dikaruniai 25 anak secara bertahap.
Saat selang waktu beberapa tahun kelahiran anak bungsunya, Joko Seger dimimpikan tentang perjanjian saat ia bertapa untuk memohon diberikan anak. Yakni Joko Seger harus mengorbankan anak bungsunya di Gunung Bromo.
Kemudian Jaya Kusuma pun mengorbankan dirinya ke kawah gunung Bromo sebagai persembahan dan tebusan janji ayahnya.
Sebelum ia mengorbankan diri, ia sempat meminta kepada penduduk setempat untuk mempersembahkan hasil panen di setiap tanggal 14 bulan Kasada tepat di sekitar kawah Gunung Bromo.
Lihat juga: Mengenal Tradisi Bantengan
Dengan begitu tujuan tradisi Kasada ini adalah sebagai bentuk penghormatan dan mengenang keberanian serta kerelaan Jaya Kusuma untuk menebus perjanjian ayahnya.
Serta untuk memberikan persembahan kepada Hyang Widhi agar terhindar dari berbagai macam musibah.
Mengenal Persembahan Tradisi Jawa Timur Kasada
Persembahan yang diberikan saat ritual Kasada terbagi menjadi 2 macam. Yakni persembahan perorangan dan persembahan Desa.
Pada persembahan perorangan yang diberikan berupa hasil panen palawija, bunga rampai, serta beberapa hewan ternak seperti ayam, sapi, ataupun kerbau.
Kemudian, pada persembahan yang diberikan desa dinamakan Ongkek. Yang tersusun dari beberapa macam hasil bumi seperti daun beringin, wortel, bunga edelweis, jantung pisang, kentang dan lainnya.
Kemudian, tepat pada tanggal 14 Kasada, masyarakat setempat melakukan beberapa ritual yang dipimpin oleh seorang ahli dalam persembahan.
Setelah semua ritual dilakukan semua masyarakat Tengger digiring menuju Puncak Bromo, untuk memberikan sesembahan ongkek dan pribadi mereka.
Dengan Ritual Kasada yang dilakukan penduduk Suku Tengger inilah dipercayai dapat memberi keselamatan dan kemakmuran di tanah mereka. Sisi lain, bentuk upacara ini sebagai salah satu sedekah bumi dan rasa syukur karena hasil panen yang diberikan meningkat.
Lihat Juga: Kalender Bali November 2022 Lengkap
Itulah beberapa fakta menarik mengenai tradisi Jawa Timur Kasada. Sebuah tradisi menarik yang masih dipertahankan hingga sekarang.
Mudah-mudahan informasi mengenai Tradisi Kasada di atas dapat menambah wawasan kita. Dan juga bisa menjadi referensi untuk kita semua. Semoga bermanfaat!
Pencarian yang paling banyak dicari
- upacara kasada berasal dari suku tengger
- upacara kasada dilakukan oleh suku tengger
- upacara kasada di gunung bromo
- sejarah tradisi kasada
- tradisi kasada bromo
- tradisi kasada di tengger