Arti Wuku Gumbreg Dalam Kalender Jawa dan Bali


Arti Wuku Gumbreg – Wuku adalah bagian dari sistem penanggalan Jawa kuno.

Wuku merupakan penanggalan yang terdiri dari 30 hari serta terbagi menjadi sepuluh bagian.

Wuku digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menentukan karakter juga sifat seseorang berdasar tanggal kelahirannya.

Baca Juga: Arti Wuku Warigalit Dalam Kalender Jawa dan Bali

Menurut kepercayaan primbon Jawa, setiap wuku diyakini mempunyai energi serta karakteristik yang berbeda-beda.

Hal ini membuat setiap wuku mempunyai pengaruh tersendiri akan nasib dan perwatakan seseorang.

Pada artikel kali ini, kami akan membahas arti wuku Gumbreg dalam kalender Jawa dan Bali.

Arti Wuku Gumbreg Dalam Kalender Jawa

Wuku Gumbreg, mempunyai lambang dewa Batara Cakra.

Wataknya jika berbicara tidak diulang-ulang dan tepat, ikhlas tanpa ditutup-tutupi.

Kaki depannya mencelup di air, apa yang dia katakan di depan tampak mengenakkan, namun keras di belakang.

Gedungnya ada di bagian belakang.

Pertanda merelakan apa yang dimilikinya tanpa harus ditutup-tutupi. Pohonnya beringin, menjadi tempat berlindung serta mengundang simpati atasannya.

Orang yang melihat dia akan menaruh rasa simpatik, dan ingin selalu bernaung.

Burungnya ayam hutan, menjadi piaraan orang besar, apalagi dia pandai menguntai kata-kata dan bicaranya enak didengar, siapa saja yang melihat akan senang penuh rasa asih.

Pengabdiannya diakui, dipercaya di dalam pekerjaannya. Gambarannya bagaikan petir menyambar, banyak ilmu serta banyak bicara, namun tidak tahu akhirnya.

Baca Juga: Arti Wuku Tolu Dalam Kalender Jawa dan Bali

Hatinya suci, akhirnya gagal yang menyerap ilmu darinya. Lambangnya yaitu kayu yang mati, bahayanya kalap di air.

Jika ada di selatan, selama tujuh hari untuk wuku ini jangan pergi ke arah selatan walaupun urusan yang sangat penting.

Kekurangan dari wuku ini adalah sedikit sombong

Arti Wuku Gumbreg Dalam Kalender Bali

Kelahiran Wuku Gumbreg berpembawaan bumi menurut perhitungan pewarigaan Bali, mempunyai karakter serta proyeksi nasib yang mengiringi perjalanan hidupnya.

Wuku Gumbreg mengambil nama anak keempat dari Prabu Watugunung dengan Dewi Sinta, yakni Raden Gumbreg.

Kelahiran Wuku Gumbreg dinaungi Sanghyang Cakra

Pada kisah pewayangan Jawa, Sanghyang Cakra merupakan salah satu sosok yang istimewa.

Sanghyang Cakra juga merupakan dewa yang menguasai hampir semua seluk-beluk yang ada dan terjadi di Tribuana, yakni jagad Mayapada (dunia Kadewatan), jagad Arcapada (dunia fana/dunia manusia di bumi), dan jagad Madyapada (dunia makhluk halus).

Bersemayam pada kahyangan Jongmeru

Ia merupakan putra sulung Sang Hyang Manikmaya dengan permaisuri kedua Dewi Umarakti/Umaranti.

Karakter kelahiran wuku Gumbreg mengikuti penaungnya, keras kemauannya juga sulit dicegah jika sudah ingin sesuatu.

Baca Juga: Pengertian Wuku di Kalender Jawa dan Bali

Budinya tinggi serta sejatinya kelahiran wuku Gumbreg merupakan pribadi yang pengasih.

Karena sifat pengasihnya, maka dia bisa menjadi pelindung banyak orang. Dia suka belajar dan menuntut ilmu.

Daripada di tempat ramai, kelahiran Wuku Gumbreg lebih suka suasana yang sepi dan sunyi.

Di tempat seperti itu, ia meluangkan waktu untuk belajar dan mengurai apa yang sudah dia dapatkan.

Gambar Wuku Gumbreg Dalam Kalender Jawa dan Bali
Gambar Wuku Gumbreg Dalam Kalender Jawa dan Bali

Tentang Arti Wuku Gumbreg Dalam Kalender Jawa dan Bali

Hal-hal yang dilakukan kelahiran wuku Gumbreg senantiasa penuh dengan keikhlasan.

Setiap pekerjaan yang dia dapatkan, dilaksanakan dengan penuh kecintaan juga keseriusan.

Kelahiran wuku Gumbreg merupakan tipikal pekerja berdedikasi, sebab itu disukai atasan.

Pada kitab Pawukon memuat simbol-simbol karakter kelahiran Wuku Gumbreg.

Digambarkan Raden Gumbreg menghadap Sanghyang Cakra yang mencelupkan satu kakinya di bokor berisi air.

Gambaran ini merupakan simbol, saat kelahiran Wuku Gumbreg memberikan perintah, dingin di depan, tetapi panas di belakang.

Simbol pohonnya beringin, yang mencitrakan karakter pelindung dan penyayang keluarga.

Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Kelahiran Anak Penuh Doa Dan Harapan Baik

Ayam hutan digambarkan pada karakter kelahiran Wuku Gumbreg sebagai simbol pribadinya yang bebas dalam berpikir dan bertindak, disukai oleh para pembesar dan senang ada di tempat yang sunyi.

Mudah-mudahan informasi tentang Arti Wuku Gumbreg Dalam Kalender Jawa dan Bali di atas dapat menjadi referensi. Semoga bermanfaat!

Review Google My Bussiness for Enkosa.com

Artikel Terkait:

Tinggalkan komentar