Wuku Kulawu merupakan wuku ke-28 dari 30 wuku di Penanggalan Pawukon.
Diambil dari nama Raden Kulawu, anak dari Prabu Watugunung dan istrinya Dewi Sinta.
Raden Kulawu diceritakan sebagai kembaran Raden Wayang, namun mempunyai karakter dan proyeksi nasib yang berbeda.
Pada Penanggalan Pawukon Jawa, wuku ke 28 disebut Wuku Kulawu, sementara dalam Penanggalan Bali, disebut Klawu. Simak penjelasan lengkapnya dibawah ini.
Baca Juga: Hari Baik Membangun Rumah
Arti Wuku Kulawu Dalam Kalender Jawa
Wuku Kulawu, lambang dewanya adalah Bethara Sadana. Mempunyai sifat kukuh, kuat kepribadiannya, banyak keberuntungannya.
Air di tempayan ada di depan, pandai serta bijaksana, besar keberuntungannya, namun cenderung gelap hati.
Gedhong ada di depan, wataknya suka pamer, dermawan, meskipun kadang juga kurang ikhlas.
Lambang burungnya nuri, sangat boros serta cepat habis. Rela tanpa pamrih, maka jika tidak hati-hati akan jauh dari keberuntungan dan serakah.
Membelakangi senjata tajam, jika memutuskan sesuatu tidak dapat segera, namun belakangan.
Lambangnya bagaikan embun menetes di sendang, pada mulanya miskin, kemudian agak kaya, dan akhirnya kaya.
Digambarkan seperti burung dewata yang sedang bergerombol. Wataknya, lestari saat menjalin hubungan cinta asmara.
Bahayanya jika digigit ular. Jika ada di Utara, selama tujuh hari jangan pergi jauh ke Utara untuk urusan yang sangat penting.
Arti Wuku Kulawu Dalam Kalender Bali
Kelahiran wuku Kulawu atau Klawu di kalender Bali dilindungi oleh Batara Sadana.
Dalam pewayangan, Batara Sadana merupakan putra kedua dari empat bersaudara putra Prabu Sri Mahapunggung, raja negara Melangkamulah dengan Dewi Danawati.
Raden Sadana adalah saudara dari Dewi Sri. Bersama kakaknya, Dewi Sri, Sadana dikenal menjadi lambang kemakmuran hasil bumi.
Sadana dikenal sebagai Dewa sayur-sayuran, umbi-umbian, kentang, dan buah-buahan, sementara Dewi Sri sebagai Dewi Padi. Oleh sebab itu mereka tidak pernah dipisahkan.
Baca Juga: Arti Wuku Dukut Dalam Kalender Jawa dan Bali
Karakter kelahiran wuku Kulawu sama dengan karakter batara pelindungnya. Ia mempunyai kepribadian yang kuat budinya.
Di dalam menghadapi berbagai kesulitan, kelahiran wuku Kulawu bisa tetap tabah.
Walaupun mempunyai kekuatan budi, namun kelahiran wuku Kulawu mempunyai perasaan yang halus.
Sifatnya penyayang kepada semua makhluk tanpa pandang bulu sering ditunjukkan dengan derma yang ia berikan dengan ikhlas.
Di kehidupannya, kelahiran wuku Kulawu tergolong manusia yang jarang ke dokter, sebab kesehatannya sangat jarang mengalami gangguan.
Kebaikan hatinya seringkali disalahgunakan orang lain yang ingin memanfaatkannya.
Karena kebaikannya ini, ia seringkali tidak mempunyai pemikiran untuk menyimpannya bagi diri sendiri.
Manajemen keuangan bukan milik kelahiran wuku Kulawu. Ia bukan menghamburkan uang, namun cenderung boros untuk membantu orang lain.
Pada Kitab Pawukon, digambarkan Raden Kulawu menghadap ke Batara Sadana. Simbolisasi gambar di kitab ini mengambil makna dari karakter-karakternya.
Gambar gedung di depan menyimbolkan rezekinya yang banyak serta tidak segan untuk mendermakan yang ia punya.
Simbol pohonnya yaitu pohon tal. Kita juga mengenal pohon ini sebagai pohon siwalan.
Pohon ini bisa hidup sampai umur 100 tahun atau lebih, dan mulai berbuah pada usia sekitar 20 tahun.
Ini merupakan gambaran kelahiran wuku Kulawu mempunyai umur panjang.
Simbol burungnya adalah nuri. Burung nuri merupakan salah satu jenis burung yang mudah ditangkap.
Karakter ini merupakan gambaran akan proyeksi nasib wuku Kulawu yang kurang berhati-hati dan mudah percaya pada orang lain, maka sering tertipu.
Digambarkan juga keris Raden Sadana ada di bagian belakang. Termasuk simbol akan karakternya yang jujur dan berterus terang, bahkan terkesan lugu.
Baca Juga: Mitos Bayi Jatuh Dari Tempat Tidur, Dipercaya Membawa Nasib Buruk
Tentang Arti Wuku Kulawu
Diatas adalah informasi mengenai Arti Wuku Kulawu menurut kepercayaan jawa dan bali.
Mudah-mudahan informasi tentang Arti Wuku Kulawu diatas dapat menjadi referensi serta menambah wawasan kita semua. Semoga bermanfaat!
