Apakah Anda sedang berencana berburu? Sepekan ini dalam Wuku Sungsang sangat cocok untuk itu, sesuai weton adat jawa Serat Centhini.
Berburu adalah hal yang menyenangkan terlebih jika kita mendapatkan apa yang diinginkan, untuk itu ada baiknya jika melihat waktu pada Wuku Sungsang sebagaimana weton adat jawa yang tertulis di Serat Centhini jilid awal.
Baca Juga: Arti Wuku Galungan Dalam Kalender Jawa dan Bali
Arti Wuku Sungsang Dalam Kalender Jawa
Wuku Sungsang pada kalender Jawa lambang dewanya adalah Batara Gana.
Wuku ini mempunyai watak yang mudah marah, gelap hati, dan ingin memiliki apa yang dipunyai orang lain.
Bahayanya jika kena besi. Saat ada di Timur, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi ke arah Timur walaupun untuk urusan yang sangat penting.
Namun, di hari Jumat Kliwon di Wuku Sungsang ini merupakan hari yang baik.
Jika seorang anak lahir pada hari ini, maka kelak akan mendapat banyak rezeki, dan memperoleh berbagai hal yang bersifat keduniaan.
Wuku Sungsang merupakan Wuku kesepuluh pada weton adat jawa seperti tertulis di dalam Serat Centhini dan sepekan Wuku Sungsang cocok jika berburu.
Lalu pekan dalam Wuku Sungsang dimulai hari Ahad atau Minggu Kliwon seperti berikut ini:
Ahad Kliwon, ini hari buruk. Jangan bepergian pada hari ini, sebab akan sakit diperjalanan, apalagi akan mendapat malu di tempat yang ditujunya.
Senin Legi, ini merupakan hari yang baik untuk membuat tumbal rumah dan sawah. Pada hari ini, jika akan berlaku curang maka malah akan mendapat celaka.
Hari Selasa Pahing, ini hari baik untuk berburu atau menangkap ikan karena hari itu merupakan hari kelemahan semua binatang buruan.
Arti Wuku Sungsang Dalam Kalender Bali
Wuku Sungsang diambil dari nama Raden Sungsang, anak Prabu Watugunung dan istrinya Dewi Sinta.
Raden Sungsang merupakan saudara kembar Raden Julungwangi yang juga menjadi Wuku Julungwangi.
Walaupun saudara kembar, keduanya mempunyai karakter dan proyeksi nasib yang berbeda.
Sama seperti di Jawa, kelahiran Wuku Sungsang dinaungi Batara Gana. Maka karakternya mengambil dari karakter Batara Gana.
Pada pewayangan Jawa, Batara Gana mempunyai nama lain dan dikenal sebagai Ganesha atau Hyang Ganesha, anak dari Batara Guru dan Dewi Parwati. Batara Gana adalah pemegang ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Bakti Pos dan Telekomunikasi 27 September
Ciri fisiknya berbeda dengan yang lainnya. Badannya besar dan kepalanya berwujud gajah. Merupakan kisah kelahirannya yang menyebabkan ia mempunyai wujud itu.
Namun, Batara Gana diberkahi Batara Guru maka bersama dengan karakter fisiknya, Batara Gana tumbuh dengan kemampuan kecerdasan luar biasa, oleh sebab itu ia dijuluki dewa ilmu pengetahuan.
Di dalam naungan Batara Gana, kelahiran wuku Sungsang merupakan seorang pekerja keras dan mau berkorban tanpa pamrih.
Ia paling tidak suka menganggur, ada saja yang dikerjakan. Untuk hal rezeki, kelahiran Wuku Sungsang diberi kelancaran. Karena hal ini, ia boros.
Di dalam kerja kerasnya, kelahiran Wuku Sungsang sering abai pada nilai-nilai etika. Terutama jika mengetahui bahwa ada orang lain yang lebih darinya.
Atau mengetahui bahwa ia belum mempunyai apa yang dimiliki orang lain.
Jika tidak ada yang mengontrol, maka bisa menjadi gelap mata dan berusaha memperoleh hal tersebut, bagaimanapun caranya.
Sebagai seorang yang pekerja keras, kelahiran wuku Sungsang mudah marah. Namun sebenarnya mudah dipadamkan dengan kata-kata yang menentramkan hatinya.
Di dalam buku Pawukon, kelahiran Wuku Sungsang digambarkan dengan simbol-simbol.
Pohonnya yaitu pohon tangan yang mewakili seseorang yang bekerja keras. Burung Nuri yang merepresentasikan sifatnya yang boros.
Baca Juga: Arti Wuku Julungwangi Dalam Kalender Jawa dan Bali
Tentang Arti Wuku Sungsang
Diatas adalah informasi tentang Arti Wuku Sungsang menurut kalender jawa dan bali menurut kepercayaan.
Mudah-mudahan informasi tentang Arti Wuku Sungsang diatas dapat menjadi referensi untuk kita semua. Semoga bermanfaat!