Di zaman yang sudah modern ini, sebagai generasi kekinian ini rupanya masih banyak yang menjalankan tradisi turun temurun dari sesepuh salah satunya adalah penanggalan Bali.
Walaupun jaman sudah modern, namun kepercayaan akan tradisi sesepuh terkait penanggalan Bali masih terus tersimpan untuk menjaga kelestariannya.
Bukan hanya itu, tradisi yang masih terus dilestarikan ini juga dapat menyelamatkan kita dari segala macam marabahaya.
Baca Juga: Arti Wuku Watugunung Dalam Kalender Jawa dan Bali
Sama halnya di daerah Bali, masih percaya Wuku Wayang. Sebelumnya, pernahkah Anda mendengar kata weton?
Weton didasarkan pada perpaduan dua unsur yakni wuku dan pasaran. Wuku merupakan siklus 30 hari dalam kalender Jawa yang menggambarkan energi alam serta sifat manusia.
Arti Wuku Wayang Dalam Kalender Jawa
Wuku Wayang sendiri merupakan wuku ke 27 dari 30 wuku pada penanggalan Pakuwon tersebut.
Nama Wuku Wayang diambil dari nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta. Kelahiran Wuku Wayang ini mempunyai Dewi Sri sebagai pelindungnya.
Perlu diketahui, Dewi Sri adalah salah satu tokoh dalam budaya Jawa yang cukup terkenal.
Dewi Sri juga sering disebut Dewi Padi atau Dewi Tanaman. Dewi Sri disamakan dengan Dewi Hindu, Sri Laksmi serta dianggap sebagai inkarnasi atau salah satu manifestasinya.
Nama Dewi Sri ini asalnya dari Bahasa Sansekerta ‘Sri’ yang artinya kekayaan, kemakmuran, kesehatan, kecantikan dan keberuntungan.
Orang yang lahir pada Wuku Wayang ini pembawaannya rupawan, murah hati serta penuh belas kasih.
Bahkan ia sering menjadi pelindung dan cahaya bagi orang yang membutuhkan.
Sedangkan terkait pekerjaan, Wuku Wayang bisa mengemban tugas untuk jabatan yang tinggi.
Hal ini karena pikirannya tajam sehingga bisa mempunyai pandangan yang cerah ke depan.
Bawaan bicaranya penuh filosofi. Ia sering menggunakan simbol atau lambang dalam mengutarakannya, maka lawan bicaranya harus mampu mengurai maknanya.
Baca Juga: Arti Wuku Wugu Dalam Kalender Jawa dan Bali
Arti Wuku Wayang Dalam Kalender Bali
Sama seperti kalender Jawa, di Kalender Bali kelahiran Wuku Wayang mempunyai karakter bawaan yang lahir yang juga sesuai dengan karakter pelindungnya.
Sama seperti di kalender Jawa wuku ini pembawaannya senantiasa rupawan, murah hati serta penuh belas kasih.
Pada kehidupan sosial, kelahiran wuku Wayang seringkali hadir menjadi pelindung. Ia bagaikan cahaya di kegelapan bagi orang yang membutuhkan.
Kelahiran wuku Wayang juga mempunyai kekuatan dalam pekerjaan. Ia bisa mengembang tugas untuk jabatan yang tinggi.
Perbawanya besar dan dipandang penuh dengan kewibawaan. Pikirannya tajam dan mempunyai pandangan ke depan untuk keputusan-keputusannya.
Cermat saat bekerja membuat kelahiran wuku Wayang bukan hanya terampil dalam mengorganisasi, namun juga dipercaya.
Berbicara dengan kelahiran wuku Wayang tidak bisa hanya sekedar obrolan ringan.
Pembicaraannya selalu menyangkut hal-hal yang dalam dan penuh filosofi. Ia sering menggunakan lambang atau simbol dalam mengutarakan maksudnya.
Di dalam kitab Pawukon, digambarkan Raden Wayang menghadap pada Dewi Sri.
Gambar gedung yang ada di belakang mereka adalah simbol kerelaan kelahiran wuku Wayang ikhlas berbagi apapun yang ia punya.
Simbol pohonnya yaitu pohon cempaka. Bunga cempaka yang beraroma wangi, adalah simbol wuku Wayang yang membawa kebaikan bagi banyak orang di sekitarnya. Simbol burungnya yaitu ayam alas.
Ayam jenis ini mempunyai gerakan yang tangkas dan lebih pandai menggunakan sayapnya untuk terbang.
Karakter ini merupakan simbol ketangkasan serta potensinya dalam masyarakat menduduki posisi tinggi.
Di dalam kitab Pawukon, digambarkan juga Dewi Sri menghunus keris. Hal ini termasuk simbol dari ketajaman pikiran dan kewaspadaan.
Baca Juga: 6 Kesenian Tari Tradisional Jawa Barat Populer
Tentang Arti Wuku Wayang
Diatas adalah informasi mengenai Arti Wuku Manahil menurut kepercayaan jawa dan bali.
Mudah-mudahan informasi tentang Arti Wuku Manahil diatas dapat menjadi referensi serta menambah wawasan kita semua. Semoga bermanfaat!
