Pada umumnya wuku adalah salah satu ilmu titen yang digunakan oleh masyarakat Jawa dalam Pawukon dan Pranata Mangsa.
Bahkan masyarakat Jawa memiliki kepercayaan yang kuat dan menggunakan wuku untuk menyimbolkan waktu baik dan waktu buruk.
Menariknya lagi hanya dengan kelahiran seseorang dapat mengetahui karakternya menggunakan wuku.
Baca Juga: Arti Wuku Wayang Dalam Kalender Jawa dan Bali
Dalam Pranata Mangsa, wuku dikenal sebagai penanggalan masyarakat Jawa yang berumur tujuh hari dengan siklus 30 pekan.
Meski demikian wuku juga menjadi hari penting dalam penanggalan kalender Bali.
Hanya saja terdapat perbedaan jumlah hari dari penanggalan Jawa dan Bali, Kalender Jawa memiliki jumlah 30 hari setiap bulannya.
Sedangkan kalender bali memiliki 35 hari dalam setiap bulannya.
Arti Wuku Wugu Dalam Kalender Jawa
Wuku Wugu dalam kalender Jawa dilambangkan dengan dewa Batara Singajalma, yang mana lambang tersebut memiliki arti pandai, yang artinya wataknya banyak akal lapang dada dan pengertian.
Gedung tertutup di bagian belakang memiliki arti pelit dan sedikit sombong. Sementara burung kepodang memiliki watak pandi bergaul dan senang berkumpul dengan orang banyak.
Tidak hanya itu saja, wuku wugu bisa diibaratkan sebagai langit yang sangat luas yang memiliki arti wawasannya luas.
Berhati-hatilah dengan teluh dan ular karena sangat mencelakakan, anda harus berhati-hati dengan teman sendiri.
Dalam wuku wugu, sebaiknya anda menghindari perjalanan ke arah selatan selama 7 hari jika memang tidak ada hal yang sangat penting.
Arti Wuku Wugu Dalam Kalender Bali
Dari 30 wuku di penanggalan pawukon wuku wugu merupakan wuku ke 26 yang diambil Raden wugu yaitu putra dari Dewi Sinta dan Putra Prabu Watugunung.
Diceritakan dalam penanggalan Bali bahwa Raden Wugu merupakan saudara kembar dari wuku ke 25 yaitu Raden Bala.
Memang keduanya kembar, akan tetapi memiliki nasib serta karakter yang berbeda.
Baca Juga: Arti Wuku Bala Dalam Kalender Jawa dan Bali
Perlu anda ketahui bahwa kelahiran suku wugu ini dianggap sebagai karakter yang wawasannya luas dan cerdik.
Bahkan seseorang yang lahir di wuku wugu dapat dianggap memiliki kesempatan untuk memperoleh banyak rezeki karena kecerdikannya, terutama dalam mengelola keuangan dengan baik.
Jika diibaratkan wuku tersebut seperti padi, semakin berilmu maka akan semakin merunduk.
Jangan heran jika seseorang yang kelahiran wuku wugu tidak meletakkan perhatian untuk hal sosial karena perhatian utamanya untuk mencari ilmu.
Dengan begitu seorang tersebut lebih memilih menyendiri untuk mendalami ilmu daripada bersosialisasi dengan banyak orang.
Sehingga bukan suatu hal yang mengejutkan lagi jika dikenal sebagai orang terpelawar dengan wawasan yang luas.
Memang ketika dipandang terpelajar terkadang dapat memunculkan karakternya yang egois dan pencemburu.
Meski demikian dalam kehidupan berpasangan tidak disangka jika wuku wugu dikenal sebagai orang yang sangat romantis.
Bahkan kata-katanya yang muncul dari wawasannya yang luas terkesan merayu dan membuat pasangannya terharu.
Penggambaran Wuku Wugu di dalam kitab pawukon memberikan simbol atas karakter yang mengiringi kelahirannya. Raden Wugu digambarkan menghadap Batara Singajalma.
Gedungnya yang berada di belakan dan tertutup merupakan sebuah simbol yang mengartikan bahwa mampu menutup rapat kekayaannya dan harta dirumah agar tidak dihambur-hamburkan.
Hal ini menandakan bahwa wawasannya yang luas selalu memiliki bahan pertimbangan, tidak heran jika kemampuannya sangat baik terutama untuk mengelola keuangan.
Kemampuan inilah yang nantinya akan membuat seorang dengan kelahiran wuku wugu bisa mencapai kesuksesan dan bisa meraih impian yang diharapkannya sejak kecil.
Baca Juga: Arti Wuku Langkir dalam Kalender Jawa dan Bali
Tentang Arti Wuku Wugu
Diatas adalah informasi mengenai Arti Wuku Wugu menurut kepercayaan jawa dan bali.
Mudah-mudahan informasi tentang Arti Wuku Wugu diatas dapat menjadi referensi serta menambah wawasan kita semua. Semoga bermanfaat!