Sejarah Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia 17 Juni


Sejarah Hari Penanggulangan Degradasi Lahan Dan Kekeringan Sedunia 17 Juni

Hari Penanggulangan Degradasi Lahan Dan Kekeringan Sedunia “World Day to Combat Desertification” selalu diperingati setiap tanggal 17 Juni.

Peringatan  hari tersebut tentu saja begitu penting untuk menyadarkan kita akan pentingnya kerjasama menanggulangi degradasi lahan serta kekeringan yang terjadi hampir di seluruh dunia.

Lihat juga: Sejarah Hari Lahan Basah Sedunia

Dengan adanya hari peringatan tersebut diharapkan masyarakat bisa lebih paham tentang bahaya degradasi lahan yang semakin meningkat dan kekeringan dimana-mana.

Sama halnya dengan hari-hari penting yang ada di Indonesia, tentu terdapat sejarah dibalik penetapan Hari Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia ini. Berikut sejarah singkatnya!

Sejarah Hari Penanggulangan Degradasi Lahan Dan Kekeringan Sedunia 17 Juni

Sebenarnya Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan sedunia ini diperingati sebagai perhatian pemerintah di berbagai negara akan bahayanya degradasi lahan yang meningkat serta kekeringan akibat adanya pemanasan global.

Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan ini sudah diperingati selama 24 tahun yang lalu.

Tepatnya pada tahun 1994, Majelis Umum PBB melalui resolusi Majelis Umum menetapkan 17 Juni sebagai Hari Penanggulangan Degradasi dan Kekeringan. 

Ketetapan tersebut dengan keinginan PBB untuk menyadarkan Pemerintah, masyarakat serta para pelaku usaha yang berkaitan dengan lahan agar peduli terhadap masalah degradasi dan kekeringan.

Degradasi lahan sejatinya merupakan perubahan dari keadaan lahan yang bersifat negatif.

Degradasi lahan terjadi karena adanya penurunan produktivitas serta potensi keunikan untuk mendukung kehidupan.

Lihat juga: Sejarah Peringatan Hari Musik Sedunia 21 Juni 2024

Degradasi lahan umumnya disebabkan oleh ulah manusia yang kurang tepat dalam mengelola lahan seperti mengalihfungsikan lahan, pencemaran lahan dengan bahan kimia serta masih banyak lagi.

Di berbagai negara termasuk salah satunya Indonesia, alih fungsi lahan cukup banyak terjadi misalnya mengalihfungsikan hutan menjadi lahan pertanian.

Sejak dulu sudah banyak sekali masyarakat yang memanfaatkan hutan untuk dijadikan sebagai lahan pertanian yang bebas tanpa memikirkan bagaimana resikonya.

Selain itu, alih fungsi lahan juga terjadi pada pengalihfungsian DAS yang sejatinya untuk mengalirkan air sungai demi mendukung kehidupan.

Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia
Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia
Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia atau World Day to Combat Desertification and Drought diperingati setiap tahun pada tanggal 17 Juni dan didirikan pada tahun 1994 sebagai upay
Oleh Endik Eko

Namun banyak sekali digunakan untuk industri, perkebunan dan pemukiman.

Selain disebabkan oleh manusia, faktor alam juga menjadi penyebab degradasi lahan misalnya terjadinya kemarau berkepanjangan yang menyebabkan kekeringan dan erosi tanah.

Di Indonesia, lahan kritis harus menjadi perhatian pemerintah, data Direktorat Jenderal Pengendalian DAS serta Hutan Lindung menunjukkan luas lahan kritis di Indonesia pada tahun 2009 menyentuh angka 30,1 juta hektar.

Hal ini  tentu menunjukkan bahwa pemerintah harus benar-benar mengurangi lahan kritis di Indonesia.

Lihat Juga: Ucapan Selamat Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia 2024

Selain Indonesia, tentu berbagai negara lain juga mengalami hal yang sama persis dengan Indonesia bahkan ada yang lebih parah terutama bagi negara-negara dengan 4 musim.

Di Indonesia, degradasi lahan terjadi hampir di semua wilayah yang tersebar di Sumatera, Nusa Tenggara, Bali, Jawa, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, dan Papua.

Lahan yang telah terdegradasi berat ditandai dengan produktivitas sangat rendah sekali, terjadinya erosi berat, serta adanya tutupan lahan kurang dari 50%.

Terlepas dari adanya alih fungsi lahan dan faktor alam, degradasi lahan juga disebabkan karena populasi manusia yang semakin meningkat, kemiskinan dan proses reklamasi serta rehabilitasi pasca tambang yang dilakukan tidak berdasarkan kaidah dan aturan.

Dikarenakan ada banyak sekali persoalan mengenai degradasi tanah dan kekeringan hampir di seluruh dunia tentu harus menjadi pertimbangan pemerintah untuk menanggulanginya.

Dengan permasalahan ini, maka keputusan PBB menjadi hal paling tepat menetapkan 17 Juni sebagai Hari Penanggulangan Degradasi Tanah dan Kekeringan.

Dengan melihat sejarah panjang dari Hari Penanggulangan Degradasi Tanah dan Kekeringan sedikit banyaknya Anda telah tahu akan bahayanya degradasi tanah, faktor penyebab dan resiko.

Jadi, dengan adanya peringatan hari tersebut setidaknya bisa mengedukasi Anda akan pentingnya menjaga kelestarian alam untuk kehidupan kita di masa depan.

Lihat juga: Hari Gerakan Satu Juta Pohon

Tentang Sejarah Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia

Nah itulah sedikit ulasan singkat mengenai Sejarah Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia, yang semestinya menjadi kampanye yang masif demi menjaga lingkungan agar tetap terjaga.

Mudah-mudahan dengan informasi Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia di atas dapat menambah wawasan kita terhadap pentingnya menjaga lingkungan.

Baca Juga: Download Kalender Bali Januari 2025 PDF

Agar kelak anak cucu kita turut merasakan keindahan alam hayati kita, sekaligus bisa menjadi referensi ilmu pengetahuan yang dapat dibagikan ke masyarakat umum agar mereka juga mendapatkan informasi penting ini.

Semoga Bermanfaat!

Pencarian yang paling banyak dicari

  • degradasi lahan adalah berkurangnya kapasitas tanah
  • degradasi lahan sawah
  • degradasi lahan akibat erosi
  • degradasi lahan gambut
  • degradasi lahan PDF
  • sejarah hari degradasi lahan sedunia
  • tema peringatan hari degradasi lahan sedunia

Review Google My Bussiness for Enkosa.com

Artikel Terkait:

Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia