Membahas mengenai kalender Jawa dalam perspektif filosofi Jawa tentu akan menjadi sangat menarik.
Mengingat melakukan pembahasan kali ini kita dapat melihat sisi kearifan masyarakat Jawa.
Penting diketahui, kalender Jawa memiliki keterkaitan erat dengan filsafat Jawa, yaitu pandangan hidup dan ajaran yang berkembang sepanjang peradaban orang Jawa.
Baca Juga: Pembentukan Kalender Jawa: Peran dan Kontribusi Tokoh-Tokoh Penting
Filsafat Jawa mengajarkan tentang keseimbangan dan harmoni antara manusia, alam dan Tuhan.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara kalender Jawa dan filsafat Jawa dalam mencerminkan sikap hidup orang Jawa yang selaras dengan alam semesta.
Pembahasannya akan dibagi dalam 2 bagian, yaitu:
- Konsep dan ajaran filosofis Jawa tentang harmoni dan keseimbangan alam semesta.
- Hubungan kalender Jawa dengan filsafat Jawa tentang harmoni dan keseimbangan.
Konsep dan Ajaran Filosofis Jawa tentang Harmoni dan Keseimbangan Alam Semesta
Sebelum membahas lebih lanjut tentang kalender Jawa dalam perspektif filosofi Jawa kita akan bahas terlebih dahulu mengenai konsep serta ajaran filosofis Jawa itu sendiri.
Filsafat Jawa ialah kumpulan pandangan hidup dan ajaran yang bersifat universal dan melekat berdampingan dengan agama yang dianut oleh orang Jawa.
Landasan dari filsafat Jawa itu berdasar pada ajaran agama yang dianut oleh filsuf-filsuf Jawa, seperti Hindu, Budha, Islam, atau Kapitayan (kepercayaan asli).
Dengan demikian, filsafat Jawa mengakui keEsaan Tuhan sebagai sumber segala sesuatu.
Baca Juga: Simbolisme Binatang dalam Kalender Jawa
Tuhan disebut dengan berbagai nama, seperti Hyang, Sang Hyang Tunggal, Sang Hyang Wenang, atau Allah.
Filsafat Jawa juga mengajarkan tentang adanya dua alam yang saling berhubungan, yaitu Jagat Gedhe (alam semesta) dan Jagad Cilik (alam bumi dan manusia).
Manusia adalah bagian dari alam semesta yang harus menjaga keseimbangan dan harmoni dengan alam lainnya.
Selain itu, manusia juga harus mencari tahu asal-usul dan tujuan hidupnya, yaitu Sangkan Paraning Dumadi (dari mana datang dan kembalinya hamba Tuhan).
Manusia harus berusaha untuk bersatu dengan Tuhan, yaitu Manunggaling Kawula Gusti (bersatunya hamba dan Tuhan).
Filsafat Jawa memiliki banyak ajaran-ajaran yang membimbing manusia untuk mencapai keseimbangan dan harmoni dalam hidupnya. Salah satunya ajaran Memayu Hayuning Bawana.
Memayu Hayuning Bawana (menciptakan keindahan di alam semesta).
Ajaran ini mengajak manusia untuk berbuat baik kepada diri sendiri, keluarga, sesama manusia, dan alam semesta.
Manusia harus menjaga kesucian hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan agar tidak menimbulkan kerusakan di alam semesta.
Baca Juga: Peranan Kalender Jawa Dalam Menentukan Momen Penting
Hubungan Kalender Jawa dengan Filsafat Jawa tentang Harmoni dan Keseimbangan
Kalender Jawa menjadi salah satu bentuk aplikasi dari filsafat Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Sistem penanggalan ini menunjukkan bahwa orang Jawa memiliki pemahaman yang mendalam tentang alam semesta dan siklusnya.
Kalender Jawa dalam perspektif filosofi Jawa ini tentu sangat jelas memiliki hubungan erat dengan keseimbangan dan harmoni alam semesta.
Hal Itu dapat dilihat dari :
- Kalender Jawa menggabungkan pengaruh dari tiga budaya yang pernah masuk ke Jawa, yaitu budaya asli, budaya Hindu-Budha, dan budaya Islam. Hal ini menunjukkan bahwa orang Jawa mampu bersikap toleran, menghargai perbedaan, serta bersinergi dan mengambil hal-hal yang baik dari setiap budaya.
- Kalender Jawa digunakan sebagai pedoman untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti bercocok tanam, melaut, menikah, berobat, atau melakukan upacara adat.
- Orang Jawa juga menggunakan kalender ini sebagai alat untuk memahami nasib dan karakter manusia berdasarkan tanggal lahirnya. Ini menunjukkan bahwa orang Jawa memiliki kepercayaan bahwa alam semesta mempengaruhi perilaku manusia.
Tentang Kalender Jawa Dalam Perspektif Filosofi Jawa
Kalender Jawa memiliki keterkaitan erat dengan filsafat Jawa, yaitu pandangan hidup dan ajaran yang mengajarkan tentang keseimbangan dan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.
Baca Juga: Warna dalam Kalender Jawa dan Maknanya Pada Kehidupan!
Dengan memahami kalender Jawa dalam perspektif filosofi Jawa: keseimbangan dan harmoni alam semesta, kita akan semakin menghargai keluhuran budi dan kearifan masyarakat Jawa.
Setelah itu, akan timbul kecintaan terhadap budaya dan negara Indonesia.
Mudah-mudahan informasi kalender jawa dalam perspektif filosofi jawa di atas dapat menjadi referensi untuk kita semua. Semoga bermanfaat!