Setahun sekali umat Islam akan merayakan satu bulan yang penuh suka cita yakni bulan ramadhan.
Pada bulan ini umat Islam akan menunaikan puasa selama sebulan penuh.
Baca Juga: 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Lidah Pahit Saat Berpuasa!
Ya, puasa ramadhan biasanya akan dilakukan oleh mereka yang sudah baligh. Lalu bagaimana kewajiban puasa bagi orang sakit? Kita akan bahas di sini.
Kewajiban Puasa Bagi Orang Sakit
Puasa ramadhan menjadi salah satu puasa wajib yang harus dilakukan oleh setiap muslim.
Adapun dalil wajibnya berada di QS Al Baqarah ayat 183-184. Melalui ayat tersebut terdapat beberapa kesimpulan yang bisa diambil yakni:
- Bagi orang-orang yang beriman, puasa merupakan kewajiban. Layaknya orang-orang sebelumnya yang menjalankannya. Tujuannya agar kita bertaqwa.
- Jika sebagian kita sedang sakit atau dalam perjalanan maka wajib menggantinya.
- Ganti dengan puasa di lain hari sebanyak hari yang ditinggalkan.
- Bagi yang berat menjalankannya dapat menggantinya dengan membayar fidyah.
Jadi dapat ditarik kesimpulan dengan jelas jika hukum atau kewajiban puasa bagi orang sakit itu wajib.
Dalam artian, orang tersebut dapat mengganti puasanya di hari lain.
Adapun jika memang tidak sanggup melakukannya karena penyakit menahun maka ia dapat mengganti puasa yang ditinggalkan dengan membayar fidyah.
Baca Juga: 3 Keutamaan Berbuka Puasa dengan Anak Yatim
Petunjuk Kewajiban Puasa Dalam Al Qur’an
Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 185 juga telah jelas mengenai kewajiban dan hukum puasa ramadhan untuk orang yang meninggalkan. Dikatakan bahwasanya:
- Al Qur’an merupakan petunjuk dan menjadi pembeda antara yang hak dan batil. Untuk itu lakukan puasa pada bulan tersebut.
- Jika kamu sedang melakukan perjalanan atau sedang sakit maka wajib untuk mengganti sebanyak hari yang tertinggal.
- Sesungguhnya Allah menghendaki kemudahan bukan kesulitan untukmu. Maka cukupkan bilangan dari puasa yang ditinggalkan (wajib menggantinya).
Jadi jelas kewajiban puasa bagi orang sakit itu dapat gugur. Meskipun begitu harus menggantinya di lain hari ketika sudah sembuh.
Jika penyakit yang diderita tidak ada harapan untuk sembuh, maka perlu membayar fidyah/memberi makan orang miskin (tidak mampu secara finansial).
Selain orang sakit, jika seseorang sudah lanjut usia sampai tidak mampu lagi menjalankan puasa, maka Islam memberikan keringanan.
Orang tersebut hanya perlu membayar fidyah kepada orang yang berhak.
Perlu diketahui, adanya fidyah ini ditujukan sebagai hukuman karena sudah lalai dalam mengganti puasa.
Baca Juga: Referensi Kalender Hijriyah Bulan Juli 2023
Meskipun begitu, membayar fidyah juga merupakan keringanan dari Allah SWT bagi mukmin yang sudah tidak sanggup lagi menjalankan puasa.
Kriteria Orang yang Wajib Membayar Fidyah
Ada beberapa kriteria yang membuat seseorang wajib membayar fidyah ketika tidak menjalankan puasa. Kriteria tersebut diantaranya:
- Sudah tua renta (lanjut usia) sampai ia tidak sanggup lagi untuk berpuasa.
- Orang yang sakit dan hampir tidak ada harapan lagi untuk sembuh.
Kedua kriteria tersebut memenuhi seseorang untuk tidak menjalankan puasa dan menggantinya di lain hari. Hanya saja tetap wajib untuk membayarkan fidyah.
Adapun besaran yang perlu dibayar ialah satu mud atau sekitar 0,875 liter/0,625 kg.
Bentuk fidyah tentu perlu disesuaikan dengan makanan pokok orang-orang di tempat tersebut.
Intinya, bagi anda yang masih bisa menjalankan puasa hendaknya tidak menyia-nyiakan.
Mengingat bulan ramadhan hanya datang satu kali dalam setahun. Belum tentu jika tahun selanjutnya umur kita menemui bulan ramadhan.
Tentang Kewajiban Puasa Bagi Orang Sakit
Demikianlah pembahasan mengenai kewajiban puasa bagi orang sakit.
Baca Juga: Informasi Kalender Lengkap
Kewajiban tersebut dapat gugur apabila penyakitnya parah dan tidak ada harapan untuk sembuh. Gantinya tentu perlu bayar fidyah.
Mudah-mudahan informasi tentang kewajiban puasa bagi orang sakit di atas dapat menjadi referensi serta menambah wawasan. Semoga bermanfaat!