Kisah Cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra, Super Romantis!
Jika berbicara mengenai kisah cinta paling romantis, rasanya sebagai umat muslim tak akan mengatakan itu kisah cinta Romeo dan Juliet.
Pasalnya ada kisah cinta yang nyatanya jauh lebih romantis daripada itu. Yakni kisah cinta Ali bin Abi Thalib dengan putri Rasulullah yakni Fatimah Az-Zahra.
Melalui kisah cinta keduanya kita banyak belajar jika memang benar cinta itu fitrah, akan tetapi jangan merusaknya.
Sebaliknya, jagalah fitrah itu dengan baik. Melalui kisah cinta keduanya kita akan membahas keteladanan apa yang dapat diambil.
Yuk langsung saja kita bahas!
Sebab Jatuh Cintanya Ali Pada Fatimah
Ali jatuh cinta kepada teman kecil sekaligus putri dari sepupunya sendiri yakni Fatimah Az-Zahra.
Sosok Fatimah terlihat sangat mempesona di mata Ali karena ibadah, kesantunan dan parasnya.
Terlebih lagi, putri kesayangan Rasulullah itu terkenal sangat taat terhadap orang tuanya.
Sebenarnya, awal mula Ali jatuh cinta ialah kala melihat Fatimah sigap mengobati luka sang ayah (Rasulullah) seusai berperang.
Sejak saat itu, Ali sudah berazam jika ia akan menikahi Fatimah.
Dilamarnya Fatimah oleh Abu Bakar
Kisah cinta Ali dan Fatimah memang cukup berliku. Dimana Ali harus menabung guna membeli mahar untuk menikahi Fatimah karena ia sadar tidak memiliki apa-apa untuk menikahi putri Rasulullah.
Akan tetapi, belum terkumpul tabungan untuk membeli mahar, Fatimah telah lebih dulu dilamar oleh Abu Bakar yang merupakan salah satu sahabat terbaik Rasulullah SAW.
Lihat juga: 4 Cara Meluluhkan Hati Suami yang Sedang Marah
Meski merasa sedih, Ali sangat sadar jika Abu Bakar memiliki keimanan dan kemuliaan jauh lebih baik darinya. Akan tetapi ternyata lamaran Abu Bakar ditolak.
Dilamarnya Fatimah oleh Umar bin Khattab
Setelah usai dilamar Abu Bakar dan ditolak, Ali ternyata tak bisa berbahagia terlalu lama.
Pasalnya Fatimah kembali dilamar oleh salah satu sahabat Rasulullah SAW yakni Umar bin Khattab.
Dimana Umar merupakan sosok yang sangat dikagumi oleh banyak orang karena keteguhan dan keimanannya.
Lagi-lagi Ali merasa tidak sebanding dengan Umar yang menurutnya sangat layak menikahi Fatimah.
Kembali, Ali berserah diri kepada Allah SWT jika memang Fatimah bukanlah jodohnya. Akan tetapi tak beberapa lama Ali mendengar jika lamaran Umar ditolak.
Ali Menemui Rasulullah
Kisah cinta Ali dan Fatimah Az-Zahra baru dimulai ketika lelaki itu memberanikan diri menemui Rasulullah SAW.
Meski sebenarnya masih merasa bingung mengapa Abu Bakar dan Umar bin Khattab ditolak.
Ketika itu Rasulullah bertanya mengenai mahar apa yang dapat diberikan untuk putrinya.
Saat itu keadaannya Ali tak memiliki apa-apa yang dianggap berharga selain baku besi, pedang juga unta.
Lihat juga: Jasa Undangan Web
Akhirnya Rasulullah meminta baju besinya sebagai mahar karena pedang dan unta masih diperlukan Ali guna berdakwah.
Ya, akhirnya keduanya menikah dan baju besi itu digadaikan oleh Ali.
Pria Yang Dicintai oleh Fatimah
Ali sangat bersyukur karena ia dapat menikahi putri Rasulullah sekaligus gadis yang dicintainya.
Setelah menikah, Fatimah mengatakan kepada Ali jika sebelum menikah, wanita itu pernah mencintai seseorang.
Dimana hanya Allah SWT dan dirinya saja yang mengetahuinya. Ya, lelaki itu adalah Ali bin Abi Thalib.
Ali adalah sosok pria yang mampu membuat detak jantung Fatimah berdetak lebih cepat dari biasanya setiap kali mereka dalam jarak yang cukup dekat.
Pemuda sederhana, dicintai Allah SWT dan Rasulullah SAW itu ialah Ali, suami yang sangat ia cintai.
Itulah kisah cinta Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah Az-Zahra, putri kesayangan Rasulullah.
Betapa indah romansa keduanya yang saling mencinta tapi enggan mengatakan dan memilih mengadukannya kepada-Nya.
Mudah-mudahan informasi Kisah Cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah diatas dapat menjadi referensi untuk kita semua. Semoga bermanfaat!
Pencarian yang paling banyak dicari
- kisah cinta ali dan fatimah
- kisah cinta ali dan fatimah setelah menikah
- hikmah kisah cinta ali dan fatimah
- kutipan kisah cinta ali dan fatimah
- buku kisah cinta ali dan fatimah
