Tradisi Larung Sesaji – Indonesia memang memiliki ragam budaya bahkan karena keragaman inilah yang membuat negara Indonesia memiliki banyak adat istiadat.
Termasuk salah satunya adalah tradisi larung sesaji yang mana menjadi salah satu ritual rutinan bagi daerah yang dekat dengan pantai.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Bantengan di Jawa Timur
Tentu, dalam ritual larung sesaji ini memiliki tujuan yang dilaksanakan pada waktu tertentu.
Berikut ini adalah ulasan menarik seputar tradisi larung sesaji yang menjadi bagian dari adat Indonesia!
Apa Itu Tradisi Larung Sesaji?
Tradisi larung sesaji adalah sebuah upacara yang telah terjadi secara turun-temurun yang dilakukan oleh warga ssekitar pesisir pantai selatan.
Khususnya yang berada di sekitar Pantai Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar.
Di dalam ritual ini biasanya akan dibuka dengan doa-doa yang langsung dipimpin oleh juru adat.
Baca Juga: Tradisi Padusan Masyarakat Jawa
Di mana ini merupakan sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas hasil laut yang terus melimpah sehingga bisa menghidupi keluarga selama satu tahun.
Tujuan Tradisi Larung Sesaji dan Waktu Pelaksanaannya
Tujuan dari kegiatan larung sesaji di sekitar pesisir pantai ini adalah untuk melestarikan nilai-nilai leluhur.
Menjaga warisan budaya dan sebagai salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat dan limpahan hasil laut selama setahun kebelakang.
Bahkan tradisi ini juga dilakukan setiap tanggal 1 Muharram atau 1 Suro.
Tapi, khusus wilayah Sarangan di Kabupaten Magetan biasanya diadakan setiap Ruwah atau ketika menjelang Ramadhan.
Hal lain juga terjadi di wilayah Puger Kulon, Kabupaten Jember, kegiatan Larung Sesaji sendir diadakan pada bulan Suro atau Muharram, yakni di tanggal 15 Suro.
Baca Juga: 5 Adat Istiadat Suku Jawa Timur yang Paling Terkenal
Tentu, dari setiap wilayah memiliki waktu melakukan tradisi ini secara berbeda-beda tetapi tetap memiliki makna yang sama.
Daerah yang Memiliki Adat Larung Sesaji
Adapun beberapa daerah di Indonesia yang melaksanakan tradisi larung sesaji ini, diantaranya adalah mereka yang tinggal di sekitar pesisir pantai selatan.
Berikut ini ada beberapa perbedaan yang terjadi di setiap daerah dalam melaksanakan tradisi Larung Sesaji, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Jember
Di Jember, tradisi ini biasanya dilakukan di sekitar Pantai Pancer yang ada di kecamatan Puger, Jember. Kegiatan yang dilakukan pun membaca doa-doa seperti Tahlil dan Yasin.
Kemudian sesaji itu langsung dibuang atau dihanyutkan ke laut bersamaan dengan ombak pantai yang konon katanya sebagai persembahan untuk Ratu Laut Selatan.
2. Magetan
Lain halnya yang terjadi di Magetan, di mana untuk melakukan kegiatan larung sesaji ini dilakukan dengan pasukan berkuda, demang sarangan, cucuk lampah, tumpengan bonang renteng hingga rombongan reog.
Baca Juga: Kalender Jawa November 2022 Lengkap
3. Gunung Kelud, Blitar
Salah satu ritual lainnya yang berbeda juga dilakukan oleh warga Blitar. Di mana kegiatan ini juga langsung dipimpin oleh juru kunci Gunung Kelud.
Semua orang nantinya akan sama-sama berkumpul di sekitar Gunung Kelud untuk memanjatkan doa dan meminta keselamatan pada yang kuasa.
4. Pati
Selanjutnya, di Pati juga melakukan tradisi larung sesaji. Di mana dalam upacara kegiatannya melakukan pembacaan doa-doa, pelarungan sesajen, hingga makan bersama di atas kapal sebagai bentuk rasa syukur.
Untuk jenis sesajinya pun terdiri dari kepala kambing, pisang raja, lepet, dan ketupat. Hal ini dilakukan untuk menolak bala dan diiringi juga dengan kemeriahan barongan.
5. Pekalongan
Tradisi larung sesaji di Pekalongan disebut dengan sedekah laut atau nyadran. Di mana ini sebagai bentuk wujud syukur karena tangkapan yang melimpah.
Baca Juga: Download Kalender Hijriyah 2022 Lengkap JPG dan PDF
Untuk sesaji yang akan dilarungkan pun terdiri dari kepala sapi, hasil bumi, peralatan dapur hingga jajanan pasar.
Tentang Tradisi Larung Sesaji
Itulah ulasan sederhana mengenai tradisi larung sesaji yang biasa dilaksanakan di wilayah dekat dengan pantai.
Baca Juga: Tradisi Syawal Masyarakat Indonesia
Mudah-mudahan informasi tradisi Larung Sesaji diatas dapat menambah wawasan serta menjadi referensi untuk kita semua. Semoga bermanfaat!