Mengulas Tradisi Upacara Mitoni


Mengulas Tradisi Upacara Mitoni yang Termasuk Kekayaan Indonesia – Indonesia memiliki beragam kekayaan yang tak hanya mencakup Bahasa, agama, suku dan ras saja. 

Namun Indonesia juga menyimpan jutaan ragam adat budaya yang keberadaannya harus tetap dijaga dan dilestarikan hingga generasi anak cucu kelak di masa depan. 

Baca Juga: Upacara Tingkepan Tradisi Masyarakat Jawa

Salah satu contoh adat budaya asli ibu pertiwi yakni Tradisi Upacara Mitoni. Sebagian besar upacara adat yang dilakukan masyarakat Indonesia bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan Tuhan baik terhadap perseorangan maupun dalam sebuah lingkup masyarakat. 

Mengulas Tradisi Upacara Mitoni

Apa Itu Tradisi Upacara Mitoni?

Tradisi Mitoni atau yang memiliki nama lain Tingkepan merupakan upacara tradisional Indonesia yang sangat erat kaitannya dalam rasa syukur sekaligus meminta keselamatan dan perlindungan kepada Sang Maha Kuasa.

Tradisi Mitoni ditujukan untuk jabang bayi yang masih didalam rahim kandungan sang Ibu agar diberikan kelancaran dan keselamatan disaat hari kelahiran tiba. 

Tradisi ini dilakukan dengan cara mengundang sanak saudara, kerabat, masyarakat sekitar, dengan maksud memohon do’a dan restu para tamu undangan untuk calon Ibu dan juga bayi yang masih dalam kandungan.

Baca Juga: Mengulas Tradisi Nyadran Masyarakat Jawa

Tujuannya agar kelak menjadi sosok insan yang berbakti dan berguna bagi nusa, bangsa dan juga agama dan keluarga. 

Bagaimana Pelaksanaan Tradisi Mitoni?

Tradisi Mitoni memiliki 3 rangkaian acara yang keseluruhannya harus dilakukan oleh pemilik hajat. 

3 Rangkaian Tradisi Mitoni

Diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Upacara Siraman

Dalam upacara siraman, jumlah orang yang bertugas untuk melakukan siraman berjumlah 7 orang dengan ketentuan semua harus berjenis kelamin perempuan. 

Dalam prosesi siraman, air yang digunakan untuk siraman sang Ibu harus berasal dari 7 sumber mata air yang berbeda. 

Alat yang digunakan upacara siraman meliputi 2 buah kelapa muda gading atau cengkir yang dilukis wayang Arjuna dan Sembrada, kembang sritaman, gayung yang terbuat dari tempurung kelapa.

Kemudian sesaji siraman yang terdiri atas tumpeng robyong atau tumpeng yang dimasukkan dalam bakul kemudian ditancapkan daging sapi dan sebutir telur, jajan pasar dan Kelasa Blangka.

  1. Upacara Gantos Busana

Upacara Gantos (ganti) Busana merupakan rangkaian acara kedua yang dimulai dengan pemakaian kain secara bergantian sebanyak 6 kali. Setiap pergantian busana, juru rias akan bertanya kepada para tamu undangan “apakah sudah pantas?” 

Baca Juga: Kalender Jawa Oktober 2022 Hari Baik

Maka tamu undangan akan menjawab “belum pantas”. Ketika busana diganti ketujuh, Sang Ibu akan memakai kain lurik Lasem yang dilengkapi dengan atasan lurik dringin.

Setelah itu juru rias akan kembali bertanya kepada tamu undangan “apakah sudah pantas?” tamu undangan pun akan menjawab “Sudah pantas”. 

  1. Upacara Dahar Kembul

Dalam ritual ini, Sang Ayah duduk disebelah Sang Ibu layaknya ayam yang mengerami telur. Sang Ayah akan melayani Sang Ibu dengan mengambilkan makanan yang akan di makan bersama. 

Upacara Dahar Kembul ditutup dengan memakan “jenang procot” yang memiliki filosofi semoga kelahiran berjalan dengan lancar. 

  1. Upacara Dodol Dawet

Upacara Dodol Dawet menjadi ritual penutup tradisi Mitoni. Upacara ini dilakukan oleh calon eyang kakung dan putri dengan beberapa alat dan bahan pendukung seperti dawet, pecahan genting yang menjadi pengganti uang, senik atau tempat uang dan juga payung. 

Baca Juga: Mengenal Tradisi Tedak Siten: Makna dan Pelaksanaannya

Eyang Kakung akan memayungi Eyang Putri yang menggendong tempat uang sambil mengenakan baju Mataram. Para tamu undangan diharuskan membeli dawet yang tersedia di tritisan dengan pecahan genting sebagai uang sambil mengucap “ngalap berkah”. 

Itulah ulasan singkat terkait Tradisi Upacara Mitoni yang Termasuk Kekayaan Indonesia. 

Mudah-mudahan informasi dan penjelasan tentang Tradisi Upacara Mitoni diatas dapat menjadi referensi serta dapat menambah wawasan kita semua. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Kenali Tradisi Upacara Neloni (Ngapati)

Review Google My Bussiness for Enkosa.com

Artikel Terkait:

Tinggalkan komentar