Budaya Jawa memang cukup erat kaitannya pada masyarakat Indonesia. Salah satunya ialah masalah Weton hingga pasaran.
Baca Juga: Pengertian Weton Dalam Kalender Jawa Serta Kegunaannya!
Adapun Weton memang berkaitan dengan hari lahir. Lalu bagaimana dengan pengertian Pasaran dalam kalender Jawa itu sendiri? Kita akan bahas disini.
Pengertian Pasaran Dalam Kalender Jawa
Pasaran atau Pancawara ialah nama dari pekan atau Minggu dalam masyarakat Jawa dan Bali.
Dalam budaya Jawa dan Bali pasaran ini terdiri dari 5 hari dalam satu pekan. Perlu untuk diketahui bahwa penanggalan menurut budaya Jawa maupun Bali terbagi menjadi dua siklus. Berikut 2 siklus tersebut:
- Siklus Mingguan
Dalam kalender Jawa siklus Mingguan terbagi menjadi 7 hari. Seperti yang kita ketahui saat ini. Yakni ada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu.
- Siklus Pasaran
Siklus kedua yang asal dalam penanggalan Jawa disebut dengan siklus Pasaran. Dalam hal ini terbagi menjadi 5 hari pasaran. Yakni ada Pahing, Pon, Wage, Kliwon dan Legi (umanis).
Pengertian Pasaran dalam kalender Jawa memang cukup sederhana yakni pekan atau Minggu menurut penanggalan Jawa.
Satu hal yang perlu diketahui ialah, menurut penanggalan Jawa setiap hari maupun tanggal dalam kalender Masehi memiliki dua nama hari.
Misalnya saja dalam tanggal 05 Maret 2023 merupakan Minggu-Kliwon dan seterusnya. Artinya terdapat dua hari dalam satu tanggal jika dilihat dari perhitungan kalender Jawa.
Baca Juga: Kalender Masehi Terbaru Lengkap
Sejarah Penanggalan Jawa
Adapun adanya penanggalan Jawa diawali dengan kesultanan Mataram beserta pecahannya yang menggunakan sistem tersebut.
Dimana ketika itu mereka menggunakan penanggalan Masehi dan kalender Jawa. Biasanya kalender Masehi akan digunakan untuk melakukan urusan administrasi kerajaan.
Nah untuk kalender Jawa biasanya digunakan untuk menentukan jalan waktu yang tepat guna melakukan upacara atau ritual adat kerajaan.
Hal ini pula yang membuat kalender Jawa kerap disebut dengan kalender Sultan Agung.
Alasan utamanya dikarenakan penanggalan tersebut dibuat ketika pemerintahan Sultan Agung yakni pada 1613 – 1645. Sultan Agung merupakan raja ketiga dari kesultanan Mataram.
Pada masa itu mulanya masyarakat menggunakan kalender saka dari India. Dimana sistemnya disandarkan pada pergerakan matahari (solar).
Tidak seperti kalender Hijriyah yang didasarkan pada pergerakan bulan. Hal inilah yang membuat perayaan di kerajaan selalu tidak seiring dengan perayaan hari besar dalam Islam.
Selanjutnya, melalui hal inilah akhirnya sistem penanggalan baru dibuat. Dimana penanggalan dipadukan antara kalender saka dan Hijriyah.
Sistem tersebutlah yang hingga kini dikenal dengan penanggalan Jawa. Sejak saat itu pada akhirnya kesultanan Mataram mampu dan untuk pertama kali mengadakan kegiatan adat beriringan dengan hari besar islam.
Fungsi Kalender Jawa
Setelah mengetahui pengertian pasaran dalam kalender Jawa, kita akan bahas pula lebih jauh. Berikut fungsi dari penanggalan Jawa ialah:
- Menentukan Waktu Menikah
Bagi masyarakat Jawa, untuk melangsungkan pernikahan perlu menghitung hari baik. Biasanya akan menggunakan Weton dari kedua calon mempelai.
Tentunya hari baik dilihat dari kalender Jawa alih-alih kalender Masehi. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menghindari hal-hal buruk dikemudian hari.
Baca Juga: Referensi Cara Menghitung Kalender Saka Bali
- Menentukan Hari Baik Melakukan Khitan
Memutuskan untuk khitan merupakan suatu hal yang penting. Untuk itu, masyarakat Jawa percaya harus memilih tanggal yang baik.
Hal ini berkaitan dengan kepercayaan akan kesembuhan serta hal-hal baik yang bisa diterima oleh seseorang yang melakukan khitan tersebut.
- Menentukan Hari Baik Membangun Rumah
Membangun rumah merupakan hal yang penting dan baik juga. Akan tetapi perlu memilih tanggal yang tepat untuk memulainya.
Diharapkan dengan begitu tidak ada kendala dan orang-orang yang tinggal di dalam rumah tersebut dapat diliputi keberkahan dan kebahagiaan.
- Menetapkan Waktu Dan Hari Baik Untuk Bepergian
Bepergian merupakan hal yang sangat penting juga. Mengingat selama bepergian kita tidak pernah tahu kapan nasib sial akan menghampiri.
Maka dari itu, biasanya orang akan menentukan tanggal dan hari yang cocok. Untuk memastikan ketika bepergian bukan merupakan waktu yang terlarang baginya.
Tentang Pengertian Pasaran Dalam Kalender Jawa
Nah itulah tadi ulasan mengenai pengertian Pasaran dalam kalender Jawa yang dapat kita bahas. Tentu percaya atau tidak dengan tradisi jawa tersebut menjadi hak dari setiap orang.
Baca Juga: Sejarah Tradisi Ruwatan dan Proses Kegiatannya
Mudah-mudahan informasi tentang pengertian pasaran dalam kalender jawa diatas dapat menjadi referensi serta menambah wawasan kita semua. Semoga bermanfaat!