Peran Kalender Jawa Terhadap Hari Raya dan Festival Budaya di Jawa


Seperti yang kita ketahui, kalender Jawa memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan hari raya dan festival budaya di Jawa. 

Bahkan demi mengakomodir hal tersebut, kalender jawa dirubah sistem penanggalan dari saka ke kalender hijriyah.

Baca Juga: Pergeseran Masa dan Perhitungan Tahun Saka dalam Kalender Jawa

Perubahan tersebut terjadi pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo, salah satu tujuannya adalah agar dapat mengadopsi hari raya islam dan festival budaya Jawa.

Peran Kalender Jawa Terhadap Hari Raya dan Festival Budaya di Jawa

Hari Raya dan Festival Budaya Pada Kalender Jawa

Sistem penanggalan Jawa memang sangat penting bagi masyarakat Jawa guna menentukan kapan waktu festival budaya akan digelar. 

Bahkan ada beberapa hari raya serta festival yang ditentukan menurut weton (gabungan hari dan pasaran) atau neptu (jumlah angka hari dan pasaran) pada kalender Jawa. 

Contoh Hari Raya & Festival Berdasarkan Kalender Jawa

  1. Tahun Baru Islam dan Tahun Baru Jawa

Keduanya jatuh pada tanggal 1 Muharam atau 1 Suro. Hari ini merupakan simbol pergantian zaman dan harapan baru. 

Masyarakat Jawa biasanya merayakannya dengan bersih-bersih rumah, berziarah ke makam leluhur, dan menggelar selamatan.

  1. Hari Raya Nyepi

Contoh kalender Jawa sangat penting dalam menentukan hari raya dan festival budaya di Jawa juga jelas dalam penentuan hari Nyepi. 

Dimana hari tersebut jatuh pada tanggal 1 Saka atau 1 Caitra. Hari ini merupakan simbol introspeksi diri dan kesucian jiwa. 

Masyarakat Hindu Jawa biasanya merayakannya dengan berpuasa, berdiam diri, tidak menyalakan api, tidak bekerja, dan tidak keluar rumah.

Baca Juga: Daftar Ritual Keagamaan Dalam Kalender Jawa, Unik!

  1. Hari Raya Waisak 

Hari tersebut jatuh pada tanggal purnama sidhi bulan Waisaka. 

Hari ini merupakan simbol pencerahan Buddha dan kemanusiaan universal. 

Masyarakat Buddha Jawa biasanya merayakannya dengan berdoa, bersedekah, mengikuti prosesi obor, dan menghias candi-candi.

  1. Festival Sekaten

Festival tersebut digelar selama tujuh hari sebelum Maulud atau Mulud. 

Festival ini merupakan simbol penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW dan penyebaran Islam di tanah Jawa. 

Masyarakat Islam Jawa biasanya menggelarnya dengan memainkan gamelan sekaten di alun-alun keraton, membuka pasar malam, dan mengadakan hiburan rakyat.

  1. Festival Grebeg 

Festival Grebeg digelar pada tanggal Maulid atau Maulud, Idul Fitri atau Syawal, dan Idul Adha atau Besar. 

Festival ini merupakan simbol kemegahan keraton dan kebersamaan masyarakat. 

Masyarakat Jawa biasanya menggelarnya dengan mengarak gunungan (tumpeng raksasa) dari keraton ke masjid agung.

Kemudian masyarakat hadir untuk memperebutkan gunungan (tumpeng raksasa) sebagai berkah, kemudian menyaksikan atraksi kesenian.

Baca Juga: Arti Mimpi Ditabrak Kereta, Benarkah Merupakan Pertanda Buruk?

Makna Hari Raya dan Festival Budaya pada Kalender Jawa

Setelah membahas mengenai bagaimana kalender Jawa menentukan hari raya dan festival budaya di Jawa, kita akan bahas lebih lanjut. 

Berikut beberapa makna dari perayaan maupun festival budaya yang digelar:

  • Tahun baru Islam dan tahun baru Jawa mengandung makna bahwa setiap manusia harus selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT, memohon ampun atas dosa-dosa dan berharap mendapat kebaikan di masa depan.
  • Hari raya Nyepi mengandung makna bahwa setiap manusia harus selalu menjaga keseimbangan antara batin dan lahir, antara diri sendiri dan lingkungan, serta antara manusia dan Tuhan.
  • Hari raya Waisak mengandung makna bahwa setiap manusia harus selalu berusaha mencapai kesempurnaan budi dengan mengikuti ajaran Buddha yang terangkum dalam empat kebenaran mulia: dukkha (penderitaan), samudaya (penyebab penderitaan), nirodha (penghentian penderitaan), dan magga (jalan menuju penghentian penderitaan).
  • Festival Sekaten mengandung makna bahwa setiap manusia harus saling menghormati dan meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Festival ini juga mengandung makna bahwa setiap manusia harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Islam.
  • Festival Grebeg mengandung makna bahwa setiap manusia harus selalu menghormati dan mendukung penguasa yang adil dan bijaksana. 

Tentang Peran Kalender Jawa Terhadap Hari Raya & Budaya Jawa

Memahami peran kalender Jawa dalam menentukan hari raya dan festival budaya di Jawa membantu membangkitkan rasa bangga dengan budaya lokal. 

Baca Juga: Ilmu Astrologi dan Astronomi Kalender Jawa

Ini menjadi inspirasi bagi kita untuk menghargai keberagaman budaya di Indonesia yang merupakan kekayaan bangsa.

Mudah-mudahan informasi peran kalender jawa terhadap hari raya dan budaya jawa di atas dapat menjadi referensi. Semoga bermanfaat!

Review Google My Bussiness for Enkosa.com

Artikel Terkait: