Perbandingan Sistem Penanggalan Kalender Jawa Dengan Kalender Lain di Asia Tenggara


Sangat menarik melihat perbandingan sistem penanggalan kalender Jawa dengan kalender lain di Asia Tenggara. 

Keragaman suku di Asia Tenggara membuat masyarakat menggunakan kalender yang berbeda-beda.

Baca Juga: Kalender Jawa: Representasi Kosmologi dan Kepercayaan Spiritual Jawa

Yang dikenal masyarakat Indonesia adalah kalender Masehi, kalender Hijriah, kalender Saka-Hindu, kalender Jawa, dan Kalender China. 

Perbandingan Sistem Penanggalan Kalender Jawa Dengan Kalender Lain di Asia Tenggara

Perbandingan Kalender Jawa Dengan Kalender Lainnya di Asia

Dibawah ini adalah daftar perbedaan dan perbandingan kalender jawa dengan kalender lainnya di Asia terutama yang digunakan di Indonesia:

Perbandingan Kalender Jawa dengan Kalender Saka

Kalender Jawa dan kalender Saka-Hindu adalah dua sistem penanggalan yang digunakan oleh masyarakat Jawa sejak masa lalu. 

Kalender Jawa berasal dari kalender Saka-Hindu yang kemudian dirombak oleh Sultan Agung.

Perombakan tersebut dilakukan pada tahun 1633 M (1555 S) dengan tujuan untuk menyesuaikan dengan sistem penanggalan Islam. 

Persamaan antara keduanya menggunakan tahun Saka sebagai patokan tahun pertama yang dimulai pada tahun 78 M. 

Baca Juga: Perayaan Pada Kalender Jawa Berdasarkan Wuku Tertentu!

Juga sebagian nama bulan seperti Caitra (Sura), Vaisakha (Bakda Mulud), Asadha (Pasa), Kartika (Sela), Margasirsa (Besar), dan lain-lain. 

Perbandingan sistem penanggalan kalender Jawa dengan antara kalender Saka-Hindu sangat terlihat pada dasar kalendernya. 

Kalender Jawa berdasarkan pada siklus peredaran bulan mengelilingi bumi (kalender lunar). 

Sedangkan kalender Saka-Hindu berdasarkan pada siklus peredaran matahari (kalender solar). 

Kalender Jawa juga memiliki siklus mingguan (saptawara) dan pekan (pancawara) yang tidak dimiliki oleh kalender Saka-Hindu. 

Hari besar dalam kalender Jawa juga berbeda dengan kalender Saka-Hindu. 

Ini karena kalender Jawa tidak hanya mengikuti hari besar Hindu tetapi juga hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, dan lain-lain.

Perbandingan Kalender Jawa dengan Kalender Hijriah

Kalender Jawa dan kalender Hijriah sama-sama berdasarkan pada siklus peredaran bulan mengelilingi bumi (kalender lunar). Ada 12 bulan dengan jumlah hari 29 atau 30. 

Namun, Kalender Jawa menggunakan tahun Saka sebagai patokan tahun pertama yang dimulai pada tahun 78 M. 

Sedangkan kalender Hijriah menggunakan tahun hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M sebagai patokan tahun pertama. 

Baca Juga: Mitos Tanda Putih Di Kuku Berbentuk Bulan Sabit! 

Persamaan antara kalender Jawa dan kalender Hijriah adalah keduanya mengikuti hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, dan lain-lain. 

Adapun perbandingan sistem penanggalan kalender Jawa dan kalender Hijriah yang membedakan ialah pada jumlah hari dalam setiap bulannya tidak selalu sama. 

Ini karena kalender Jawa telah ditentukan sedangkan kalender Hijriah ditentukan dengan fenomena hilal atau penampakan bulan baru. 

Selain itu, kalender Jawa juga memiliki siklus mingguan (saptawara) dan pekan (pancawara) yang tidak dimiliki oleh kalender Hijriah. 

Begitu juga nama-nama bulan dalam kalender Jawa juga berbeda dengan kalender Hijriah. 

Dikarenakan sebagian nama bulan diambil dari kalender Hindu dan bahasa Jawa seperti Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Ruwah, Pasa, Sela, Besar, dan lain-lain.

Perbandingan Kalender Jawa dengan Kalender China

Kalender Jawa dan kalender China sama-sama berdasarkan pada siklus peredaran bulan mengelilingi bumi (kalender lunar). 

Keduanya memiliki 12 bulan dengan jumlah hari 29 atau 30. 

Kalender Jawa menggunakan tahun Saka sebagai patokan tahun pertama yang dimulai pada tahun 78 M. 

Sedangkan kalender China menggunakan tahun baru Imlek sebagai patokan tahun pertama. 

Baca Juga: Arti Mimpi Dikejar Setan Yang Sebaiknya Diketahui!

Adapun perbandingan sistem penanggalan kalender Jawa dan kalender China lainnya ialah keduanya memiliki bulan tambahan yang disebut bulan kabisat setiap 2 atau 3 tahun sekali untuk menyesuaikan dengan siklus matahari. 

Perbedaan antara kalender Jawa dan kalender China adalah nama-nama bulan, hari, dan tahunnya berbeda. 

Kalender Jawa menggunakan nama bulan dari kalender Hindu dan bahasa Jawa, nama hari dari saptawara dan pancawara, dan nama tahun dari lambang, warsa, dan rakam. 

Adapun kalender China menggunakan nama bulan dari angka ordinal, nama hari dari xingqi, dan nama tahun dari shio, elemen, dan angka ordinal.

Tentang Informasi Perbandingan Kalender Jawa Dengan Kalender Lainnya

Perbandingan sistem penanggalan kalender Jawa dengan kalender lain di Asia Tenggara ini memberikan keragaman yang memperkaya budaya nasional. 

Karena itu, generasi selanjutnya perlu melestarikan hal ini.

Baca Juga: Sifat dan Karakter Lahir 12 Agustus 1991 Menurut Weton Jawa

Mudah-mudahan informasi perbandingan kalender jawa dengan kalender lainnya di Asia seperti diatas dapat menjadi referensi. Semoga bermanfaat!

Review Google My Bussiness for Enkosa.com

Artikel Terkait: