Inilah Sejarah Hari Bakti PU 3 Desember: Kisah Heroik Pemuda Bandung Bantah Gedung Sate!
Bulan Desember merupakan bulan penutup akhir tahun. Ada banyak sekali hari-hari penting yang sebaiknya diperingati di bulan tersebut.
Misalnya saja pada tanggal 3 Desember yang diperingati sebagai Hari Bakti PU . Lalu, bagaimana sejarah 3 Desember, Hari Bakti PU? Simak ulasannya berikut ini!
Berikut Sejarah Hari Bakti PU 3 Desember Yang dikunjungi!
Jika berbicara tentang sejarah Hari Bakti PU, Gedung Sate menjadi salah satu bangunan ikonik yang sangat berhubungan dengan sejarahnya.
sebagian dari anda sudah tahu tentang Gedung Sate bukan? Ya, gedung ikonik di Kota Bandung ini dulunya merupakan sebuah gedung Departemen Pekerjaan Umum.
Walaupun tidak banyak yang tahu, ternyata dulunya telah terjadi peristiwa heroik yang melibatkan 21 orang pemuda dimana 7 orang tewas ketika mempertahankan gedung PU tersebut.
Peristiwa tersebut dikenang serta diperingati sebagai Hari Kebangkitan Pekerjaan PU atau Hari Bakti PU.
Setiap Kementerian Pekerjaan Umum Serta Perumahan Rakyat menyelenggarakan kegiatan Hari Bakti PU dengan berbagai rangkaian acara.
Nah, acara-acara tersebut biasanya meliputi upacara, jalan santai, pameran serta kegiatan lainnya.
Salah satu tujuan dari peringatan Hari Bakti PU yaitu untuk mengingatkan semangat para pejuang yang menggebu-gebu demi mempertahankan Gedung PU.
Gedung tersebut yang kita kenal sekarang dengan sebutan Gedung Sate yang dulunya dikuasai oleh tentara serta serdadu Belanda.
Kisah Heroik Pemuda Bandung Merebut Gedung Departemen Pekerjaan Umum
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia dinyatakan sebagai negara yang merdeka.
Namun pada kenyataannya perjuangan para pahlawan tidak berhenti sampai disitu saja. Walaupun telah menyatakan kemerdekaannya, Belanda masih saja ikut campur serta tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia.
Hal tersebut tentu saja membuat para pemuda di seluruh Indonesia termasuk para pemuda di Bandung berbondong-bondong mempersiapkan perlawanannya terhadap Belanda.
Para pemuda Bandung membentuk sebuah organisasi yang disebut dengan Gerakan Pemuda PU dimana organisasi tersebut berhasil merebut gedung sate dari tangan Jepang.
Setelah berhasil merebutnya ditangan Jepang, organisasi ini juga terus berjuang untuk mempertahankan gedung tersebut dari tangan musuh yaitu Belanda.
Lihat juga: Sejarah Hari Migran Internasional 18 Desember
Dengan hanya bermodalkan senjata berupa granat serta beberapa senjata api hasil rampasan dari tentara Jepang, para pemuda tersebut melawan tentara sekutu yang mulai masuk pada 4 Oktober 1945.
Hampir setiap hari gedung Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum tersebut dikacaukan oleh tentara Belanda.
Selang beberapa minggu tepatnya pada tanggal 24 November 1945, terjadilah sebuah pertempuran yang luar biasa yang terjadi di bagian utara kota.
Para penduduk sekitar banyak yang mengungsi ke kota lain. Pada saat bersamaan di gedung Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum oleh Pasukan Badan Perjuangan.
Pasukan Badan Perjuangan tersebut terdiri dari 40 orang dengan peralatan lengkap.
Namun sayang, bantuan yang diberikan tidak berlangsung lama, karena pada tanggal 29 November pasukan tersebut ditarik kembali.
Kemudian tanggal 3 Desember 1945 tepatnya pukul 01.00 pagi terjadi penyerangan di gedung tersebut.
Ketika itu gedung tersebut hanya dipertahankan oleh 21 orang. Walaupun tentara sekutu senjata lengkap, tidak membuat pemuda PU menyerah.
Mereka terus melakukan perlawanan dengan berbagai kekuatan yang dimiliki untuk mempertahankan gedung tersebut.
Pertempuran tersebut baru berakhir pada pukul 14.00 WIB. Dalam pertempuran tersebut dari 21 orang yang berjuang, 7 orang diantaranya hilang.
Para pemuda yang hilang tersebut diketahui bernama Soehodo, Didi Hardianto Kamarga, Rios Soesilo, Muchtaruddin, Soerjono, Ranu dan Soebengat.
Awalnya tidak diketahui dimana keberadaan ketujuh pemuda tersebut. Namun pada tahun 1952, beberapa pemuda yang selamat mencarinya di sekitar gedung dan terdapat 4 jenazah yang ditemukan sudah berupa kerangka.
Keempat kerangka tersebut lalu dipindahkan ke Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.
Sementara sebagai bentuk penghargaan atas jasa dari 3 orang pemuda yang tidak ditemukan telah dibuatkan 2 tanda peringatan.
Satu dipasangkan di dalam gedung dan lainnya berwujud batu alam besar yang ditandai dengan tulisan nama dari ketujuh pahlawan tersebut yang ditempatkan di belakang halaman gedung.
Tentang Sejarah Hari Bakti PU: Kisah Heroik Pemuda Bandung
Nah itulah sekilas tentang sejarah 3 Desember, Hari Bakti PU yang sebaiknya Anda ketahui.
gedung tersebut bertepatan dengan serangan yang terjadi di sate yang menetapkan 7 pemuda.
Mudah-mudahan informasi Sejarah Hari Bakti PU 3 Desember diatas dapat menjadi referensi serta menambah wawasan untuk kita semua.
Semoga bermanfaat dan Selamat Hari Bakti PU !