Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Yang Sebaiknya Diketahui!
Seperti yang kita tahu bahwa setiap tahunnya pada tanggal 28 Oktober, seluruh masyarakat Indonesia selalu memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Terdapat makna yang sangat mendalam dari hari peringatan tersebut.
Baca Juga: Ucapan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024
Lalu, bagaimana sebenarnya isi, makna dan sejarah 28 Oktober, Hari Sumpah Pemuda?
Simak ulasannya berikut ini!
Latar Belakang Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda tercetus dalam sebuah Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928.
Hanya saja dua tahun sebelumnya pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 telah dilakukan Kongres Pemuda I di Batavia yang saat ini kita kenal Jakarta.
Kerapatan Besar Pemuda atau Kongres Pemuda I dihadiri oleh perwakilan dari perhimpunan pemuda pemudi termasuk Jong Java, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Sekar Rukun, Studerende Minahasae, Pemuda Kaum Theosofi, dan masih banyak lagi.
Salah satu tujuan dari diadakannya Kongres Pemuda I yaitu untuk memajukan persatuan serta kebangsaan Indonesia, dan demi memperkuat hubungan antar sesama perkumpulan pemuda kebangsaan di Indonesia.
Namun sayang, Kongres Pemuda I diakhiri tanpa adanya hasil yang memuaskan untuk semua pihak karena masih banyaknya perbedaan pandangan.
Setelah Kongres Pemuda I, dilaksanakan kembali beberapa pertemuan demi menemukan kesatuan pemikiran.
Dari pertemuan tersebut disepakatilah bahwa Kongres Pemuda II akan segera dilaksanakan.
Lahirnya Sumpah Pemuda
Kerapatan besar pemuda kedua atau Kongres Pemuda II dilangsungkan selama 2 hari pada tanggal 27 Oktober sampai 28 Oktober 1928 di Batavia.
Pada hari pertama, Kongres tersebut menempati Gedung Katholikee Jongelingen Bond. Sementara pada hari kedua, Kongres Pemuda II bertempat di Gedung Oost Java.
Lihat juga: Sejarah Hari Keuangan Nasional 30 Oktober
Beberapa tujuan dari Kongres Pemuda II yaitu:
- Melahirkan cita-cita perkumpulan pemuda Indonesia.
- Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia.
- Memperkuat kesadaran kebangsaan serta memperteguh persatuan Indonesia.
Kongres Pemuda II ini diikuti oleh lebih banyak peserta dibandingkan dengan Kongres Pemuda I.
Beberapa peserta yang hadir seperti Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Sekar Rukun, Studerende Minahasae, Pemuda Kaum Theosofi, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi dan masih banyak lagi.
Selain itu hadir juga beberapa perwakilan dari pemuda peranakan kaum Tionghoa di Indonesia seperti Oey Kay Siang, Tjio Djien Kwie dan John Lauw Tjoan Hok.
Hanya saja pada saat itu organisasi tersebut belum diketahui.
Sementara gedung yang nantinya akan menjadi tempat dibacakannya Sumpah Pemuda merupakan rumah pondokan mahasiswa milik seorang keturunan Tionghoa bernama Sie Kok Liong.
Gedung tersebut terletak di jalan Kramat Raya Nomor 106, Jakarta Pusat yang saat ini dijadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda.
Dalam Kongres Pemuda II ini dibentuk sebuah panitia. Berikut susunan panitianya:
- Ketua : Sugondo Djojopuspito (PPPI)
- Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
- Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
- Bendahara : Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
- Pembantu I : Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
- Pembantu II : R. Katjasungkana (Pemuda Indonesia)
- Pembantu III : R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
- Pembantu IV : Johannes Leimena (Jong Ambon)
- Pembantu V : Mohammad Rochjani Su’ud (Pemoeda Kaoem Beta)
Dalam Kongres Pemuda II juga hadir juga Wage Rudolf Supratman yang memainkan lagu Indonesia Raya dengan alunan biolanya.
Lagu Kebangsaan RI ini dinyanyikan untuk pertama kalinya oleh Dolly Salim yang merupakan putri dari Haji Agus Salim.
Isi Dan Makna Sumpah Pemuda
Setelah melewati proses cukup panjang selama 2 hari, maka pada tanggal 28 Oktober 1928 pada peserta Kongres II bersepakat untuk merumuskan 3 janji yang disebut dengan Sumpah Pemuda.
Berikut isi Sumpah Pemuda:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar Sumpah Pemuda tersebut dibacakan di arena Kongres Pemuda II yang dihadiri oleh kaum muda lintas suku, agama, serta daerah.
Lihat juga: Hari Musik Nasional 9 Maret
Dimana 17 tahun kemudian melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Makna yang terkandung dari Sumpah Pemuda yaitu bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa.
Sumpah Pemuda membuktikan berbagai perbedaan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia yang ternyata disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
Selain itu Sumpah Pemuda juga memuat banyak sekali nilai positif yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti gotong royong, musyawarah untuk mencapai mufakat, nilai patriotisme, cinta damai, kekeluargaan, cinta tanah air, kerukunan, tanggung jawab dan kerjasama.
Karena hal tersebut maka Sumpah Pemuda hendaknya dapat dijadikan sebagai inspirasi untuk generasi muda sekarang, agar bisa membawa negara tercinta ini ke arah perubahaan yang lebih baik lagi.
Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Kerohanian 3 November 2024
Tentang Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober
Nah itulah Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober yang sebaiknya kita ketahui, dan nilai-nilainya dapat kita terapkan dalam kehidupan berbangsa.
Mudah-mudahan informasi Sejarah Hari Sumpah Pemuda diatas dapat menambah wawasan serta menjadi referensi untuk kita semua. Semoga bermanfaat dan Selamat Hari Sumpah Pemudah, 28 Oktober!