Selisih Kalender Masehi Dengan Hijriyah Yang Perlu Kamu Tahu
Selisih Kalender Masehi Dengan Hijriyah – Waktu terus bergulir hingga tak terasa hari terus berganti tahun. Dalam tahun pun terdapat dua macam, masehi dan hijriyah.
Perayaan tahun Masehi biasanya dirayakan oleh para umat Kristiani dan hari tersebut diambil dari hari lahirnya Isa Al-Masih, serta nama bulannya diambil dari nama dewa-dewi pada zaman Romawi.
Baca Juga: Kalender Bulan September 2023 Lengkap
Sementara kalender Hijriyah diambil ketika masa Hijrah Baginda Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Lalu, apa saja perbedaan dari Kalender Masehi dan kalender Hijriyah? Simak selengkapnya pada ulasan berikut ini!
Mengenal Makna Tahun Masehi dan Hijriyah
Tahun Masehi adalah tahun yang penanggalannya dimulai semenjak kelahiran Nabi Isa Al Masih, sehingga disebut dengan nama Masehi.
Sementara untuk tahun Hijriyah dikenal sebagai salah satu kalender islami yang dihitung sejak hijrahnya Baginda Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
Selain pengertian di atas, Adapun yang menyebutkan bahwa Tahun Masehi adalah tahun yang dihitung berdasarkan revolusi bumi yakni 365 hari.
Sedangkan tahun Hijriyah adalah tarekh yang dihitung berdasarkan revolusi bulan yakni 354 hari.
Perbedaan Kalender Hijriyah dan Masehi
Setelah memahami beberapa pengertian mengenai dua kalender tersebut, selanjutnya ada beberapa hal dan selisih yang membedakan antara tahun Masehin dengan Hijriyah.
1. Penentuan Tanggalan dan Hari Baru
Hal pertama yang menjadi pembeda antara kalender Hijriyah dan Masehi adalah penentuan tanggal.
Untuk kalender Masehi hari atau tanggal dimulai pada saat jam sudah pukul 00.00 artinya sudah memasuki hari dan tanggal yang baru. Sementara pada kalender Hijiriyah hari berganti baru menyesuaikan waktu kapan matahari terbenam ataupun terbit, sehingga tidak ada jam yang menentukannya.
2. Penamaan Nama Bulan
Perbedaan nama Bulan antara Kalender Masehi dan Kalender Hijriyah. Penentuan jumlah dan nama bulan pada kalender Masehi terdiri dari 12 bulan yakni Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November hingga Desember dengan jumlah hari yang sesuai dengan revolusi bumi yakni 365 hari.
Lihat juga: Sejarah 1 Januari Tahun Baru
Sedangkan untuk penentuan hari pada kalender Hijriah terdiri atas Muharram, Shafar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhon, Syawal, Dzulqaidah hingga Dzulhijjah. Tentu penentuan kalender ini berdasarkan dengan perhitungan revolusi bulan.
3. Penamaan Nama Hari
Selisih Kalender Masehi dan Kalender Hijriyah terdapat pada penamaan hari. Pada Kalender Masehi menggunakan penamaan hari seperti yang kita ketahui sebelumnya yakni Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at dan Sabtu.
Sedangkan untuk penamaan hari pada Kalender Hijriah cenderung dinamai dengan nama berbahasa Arab seperti Ahad, Itsnain, Tsalatsa’, Arba’a, Khamsatun, Jumu’ah, dan juga Sabat. Meskipun di Indonesia sendiri nama-nama hari yang biasa kita gunakan adalah nama yang diserab dari nama hari pada Kalender Hijriyah.
4. Penetapan Penanggalan Penting
Tanggal-tanggal penting pada Kalender Masehi diantaranya di mulai pada tanggal 1 Januari yang ditandai sebagai Tahun Baru Masehi, kemudian tanggal 22 April sebagai Wafatnya Isa Al – Masih, 2 Juni ditandai dengan hari besar Kenaikan Isa Al Masih dan lain sebagainya.
Sementara untuk penetapan tanggal penting pada Kalender Hijriyah diantaranya dimulai pada tanggal 1 Muharram sebagai Tahun Baru Hijriyah, biasa disebut dengan tahun baru Islam.
Baca Juga: Kalender Hijriyah Bulan November 2023 dan Jadwal Puasanya
10 Muharram dikenal sebagai Hari Asyura, tanggal 12 Rabiul Awal sebagai Maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. 1 Syawal Hari Raya Idul Fitri dan sebagainya.
Selisih Kalender Masehi dengan Kalender Hijriyah
Jika kita hitung secara universal, selisih antara Kalender Masehi dengan Kalender Hijriyah adalah 11 hari. Tahun kabisat pada Kalender Masehi selalu terjadi selama hanya 4 tahun sekali.
Hal yang berkaitan dengan penanggalan Hijriyah adalah kalender Syamsiah dan Qomariyah.
Jika penanggalan Syamsiah dihitung berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari, maka kalender Qomariyah dihitung berdasarkan waktu revolusi yang dilakukan bulan.
Itulah beberapa informasi mengenai Selisih Kalender Masehi dengan Kalender Hijriyah.
Walaupun berbeda penanggalan, tetapi keduanya masih tetap digunakan di Indonesia terlebih lagi pulau Jawa.
Baca Juga: Dasar Perhitungan Kalender Jawa
Mudah-mudahan informasi mengenai Selisih Hari Kalender Masehi dengan Kalender Hijriyah di atas dapat menambah wawasan sekaligus menjadi referensi untuk kita semua tentang ilmu penanggalan. Semoga bermanfaat!
Pencarian yang paling banyak dicari
- kalender masehi dan hijriyah 2021
- arti masehi dan hijriyah
- perbedaan penanggalan masehi dan hijriyah
- bulan masehi dan bulan hijriyah
- sejarah kalender masehi dan hijriyah
- dasar perhitungan kalender hijriyah
- dasar perhitungan kalender masehi