Kalender Jawa Desember 2025: Lengkap dengan Hari Baik
Masyarakat Jawa memiliki tradisi penanggalan yang khas dan berbeda, dikenal …
Masyarakat Jawa memiliki tradisi penanggalan yang khas dan berbeda, dikenal …
Masyarakat Jawa memiliki tradisi penanggalan yang khas dan berbeda, dikenal …
Masyarakat Jawa memiliki tradisi penanggalan yang khas dan berbeda, dikenal …
Masyarakat Jawa memiliki tradisi penanggalan yang khas dan berbeda, dikenal …
Masyarakat Jawa memiliki tradisi penanggalan yang khas dan berbeda, dikenal …
Masyarakat Jawa memiliki tradisi penanggalan yang khas dan berbeda, dikenal …
Kalender jawa online berisi informasi hari baik lengkap dengan wuku, weton dan pasaran.
Kalender Jawa, juga dikenal sebagai Tanggalan Jawa atau Tahun Jawa, merupakan sistem penanggalan tradisional yang digunakan di Jawa, Indonesia, dan beberapa daerah di sekitarnya. Sejarah Kalender Jawa dapat ditelusuri kembali ke masa Hindu-Buddha di pulau Jawa.
Kalender Jawa didasarkan pada perhitungan siklus bulan (bulan purnama) dan tahun Matahari. Kalender ini memiliki siklus tahunan dan siklus bulanan yang kompleks, yang melibatkan perhitungan astronomi dan astrologi. Kalender Jawa menggunakan sistem tahun Saka, yang dimulai pada tahun 78 Masehi.
Kalender Jawa menggunakan sistem penanggalan lunisolar, di mana bulan baru dimulai pada saat bulan baru atau bulan purnama. Setiap tahun, Kalender Jawa terdiri dari 12 bulan, dengan nama-nama bulan yang berbeda seperti Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, dan lainnya. Selain itu, setiap bulan juga memiliki nama hari dalam siklus saptawara Jawa.
Pada awalnya, Kalender Jawa mengadopsi pengaruh Hindu-Buddha dalam perhitungan waktu dan perayaan. Namun, seiring berjalannya waktu, Kalender Jawa juga terpengaruh oleh agama Islam dan tradisi lokal Jawa. Hal ini tercermin dalam perayaan-perayaan keagamaan dan budaya yang diadakan berdasarkan sistem penanggalan Jawa.
Perayaan-perayaan penting dalam Kalender Jawa termasuk Nyepi (Tahun Baru Jawa), Jumat Kliwon, Grebeg Maulud, dan Ruwah. Nyepi adalah perayaan penting yang mengawali tahun baru dalam Kalender Jawa. Jumat Kliwon adalah hari yang dianggap memiliki energi spiritual khusus dan sering dirayakan dengan upacara keagamaan. Grebeg Maulud adalah perayaan yang merayakan kelahiran Nabi Muhammad, dan Ruwah adalah hari memperingati arwah leluhur.
Seiring dengan pengaruh globalisasi dan penggunaan Kalender Gregorian yang lebih umum, penggunaan Kalender Jawa telah berkurang secara signifikan di kalangan masyarakat Jawa. Namun, masih ada upacara tradisional, perayaan, dan perhitungan waktu yang mengikuti sistem Kalender Jawa sebagai bagian dari warisan budaya dan keagamaan masyarakat Jawa.
Kalender Jawa mencerminkan hubungan yang erat antara astronomi, astrologi, agama, dan budaya dalam masyarakat Jawa. Meskipun ada perubahan dalam penggunaan dan popularitasnya, Kalender Jawa tetap menjadi pengingat akan sejarah, warisan, dan identitas budaya yang kaya di pulau Jawa.