Cara Menghitung Pranata Mangsa Dalam Kalender Jawa
Pranata Mangsa Dalam Kalender Jawa Kalender tanam tradisional atau dalam …
Pranata Mangsa Dalam Kalender Jawa Kalender tanam tradisional atau dalam …
Dasar Perhitungan Kalender Jawa Sebuah sistem perhitungan penanggalan yang awal …
Dasar perhitungan kalender jawa dan sejarah awal digunakan oleh kerajaan islam di nusantara.
Kalender Jawa adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh masyarakat Jawa di Indonesia. Sistem penanggalan ini dibangun berdasarkan sistem perhitungan astronomi Hindu dan telah berkembang selama lebih dari 1.000 tahun.
Berikut adalah sejarah singkat tentang perhitungan kalender Jawa:
Kalender Jawa berasal dari kalender Saka, yang pertama kali diperkenalkan di India Selatan sekitar abad ke-1. Kalender Saka kemudian dibawa ke Indonesia oleh para pedagang Hindu dan menyebarkan ajaran Hinduisme di Nusantara. Di Jawa, sistem penanggalan ini mulai digunakan sejak abad ke-8.
Seiring perkembangan zaman, kalender Jawa mengalami banyak perubahan dan penyempurnaan. Pada masa pemerintahan Mataram Islam, kalender Jawa diubah untuk menyesuaikan dengan ajaran Islam.
Pemerintah Mataram memutuskan untuk memindahkan awal tahun dari bulan Chaitra ke bulan Muharram, dan mengubah nama-nama bulan dalam kalender Jawa agar lebih sesuai dengan budaya Islam.
Pada masa penjajahan Belanda, kalender Jawa disebut sebagai “Kalender Tahun Jawa” dan dilegalisir sebagai kalender resmi di Indonesia pada tahun 1873.
Pada masa ini, kalender Jawa diubah kembali oleh Belanda sehingga awal tahun Jawa diubah menjadi tanggal 1 Januari.
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah memutuskan untuk mengembalikan kalender Jawa ke bentuk aslinya dan menjadikannya sebagai sistem penanggalan resmi di Indonesia. Perhitungan dalam kalender Jawa berbasis pada siklus peredaran bumi terhadap matahari dan bulan.
Untuk menentukan hari dan bulan dalam kalender Jawa, digunakan perhitungan-perhitungan seperti Wuku, Pawukon, dan Pasaran.
Wuku adalah siklus 210 hari yang terdiri dari 30 jenis perhitungan. Sedangkan Pawukon dan Pasaran adalah siklus 35 dan 7 hari yang digunakan untuk menentukan hari dalam satu bulan kalender Jawa.
Dalam kesimpulannya, kalender Jawa adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh masyarakat Jawa di Indonesia. Sistem penanggalan ini telah berkembang selama lebih dari 1.000 tahun dan berasal dari kalender Saka India Selatan.
Kalender Jawa mengalami banyak perubahan seiring perkembangan zaman, termasuk saat pemerintah Mataram Islam mengubah kalender Jawa, serta saat penjajahan Belanda, yang mengubah awal tahun Jawa menjadi tanggal 1 Januari.