Upacara Tingkepan Tradisi Masyarakat Jawa
Mengenal Tradisi Upacara Tingkeban Jawa Timur Tradisi Jawa Tingkeban – …
Mengenal Tradisi Upacara Tingkeban Jawa Timur Tradisi Jawa Tingkeban – …
Informasi Tradisi Tingkeban merupakan warisan nenek moyang kita yang harus dilestarikan.
Tradisi Tingkepan adalah sebuah tradisi masyarakat Ternate, Maluku Utara, Indonesia yang dilakukan untuk memperingati orang yang telah meninggal dunia.
Berikut adalah sejarah singkat tentang Tradisi Tingkepan:
Tradisi Tingkepan dimulai pada saat kejayaan Kesultanan Ternate pada abad ke-16. Pada masa itu, orang-orang Ternate memiliki tradisi pemakaman yang sangat berbeda dengan tradisi pemakaman pada umumnya.
Orang-orang Ternate percaya bahwa setiap orang yang telah meninggal dunia memiliki ikatan yang kuat dengan keluarga dan kerabatnya, sehingga mereka merayakan kematian seseorang dengan upacara dan peringatan.
Tradisi Tingkepan dilakukan tujuh hari setelah kematian seseorang dan dilakukan oleh keluarga, kerabat, dan teman-teman dekat.
Upacara ini bertujuan untuk memberikan dukungan moral dan doa bagi keluarga yang ditinggalkan, serta memperkuat ikatan antaranggota keluarga dan kerabat.
Dalam upacara Tingkepan, keluarga dan kerabat mengadakan acara makan-makan bersama dan membagikan makanan kepada tamu yang datang.
Makanan yang disediakan biasanya adalah makanan khas Ternate, seperti ikan asar, kue kacang, dan papeda. Selain itu, dilakukan juga doa bersama dan pembacaan surat Yasin untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal.
Tradisi Tingkepan telah menjadi bagian dari budaya Ternate dan terus dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Meskipun zaman telah berubah dan dunia semakin modern, tradisi Tingkepan masih dianggap sebagai bagian penting dari ritual kematian dan peringatan seseorang yang meninggal, serta dijadikan sebagai momen untuk memperkuat ikatan antara keluarga dan kerabat.
Dalam kesimpulannya, Tradisi Tingkepan adalah sebuah tradisi masyarakat Ternate yang dilakukan untuk memperingati orang yang telah meninggal dunia dengan tujuan memberikan dukungan moral, memperkuat ikatan keluarga dan kerabat, serta mendoakan arwah orang yang telah meninggal.
Tradisi ini telah menjadi bagian penting dari ritual kematian dan tetap dilestarikan oleh masyarakat setempat hingga saat ini.