23 April
Hari Buku Sedunia atau World Book Day pertama kali ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Ditetapkannya hari peringatan ini yaitu sebagai penghormatan terhadap para tokoh penulis terkenal di dunia.
Tokoh-tokoh tersebut seperti Inca Garcilaso de la Vega, William Shakespeare, Miguel De Cervantes, David Halberstam dan William Wordsworth yang meninggal di tanggal 23 April.
Namun sebenarnya William Shakespeare dan Miguel De Cervantes tidak meninggal di hari yang sama.
Hari Buku Sedunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 23 April.
Tanggal 23 April dipilih sebagai Hari Buku Sedunia untuk memperingati kematian tiga tokoh sastra terkenal, yaitu William Shakespeare, Miguel de Cervantes, dan Inca Garcilaso de la Vega.
Hari Buku Sedunia bertujuan untuk mempromosikan kegiatan membaca, penulisan, dan penerbitan buku di seluruh dunia.
UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) mendukung perayaan Hari Buku Sedunia dan merangkul partisipasi internasional dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya budaya membaca.
Hari Buku Sedunia memainkan peran penting dalam meningkatkan literasi global, mengurangi kesenjangan literasi, dan meningkatkan akses terhadap buku bagi semua orang, terutama anak-anak dan masyarakat yang kurang beruntung.
Di banyak negara, Hari Buku Sedunia dirayakan dengan berbagai acara dan kegiatan, seperti diskusi sastra, bazar buku, pertunjukan teater, lokakarya menulis, dan pembacaan bersama.
Buku-buku gratis sering disebarluaskan pada Hari Buku Sedunia untuk mendorong minat membaca dan memberikan akses yang lebih mudah kepada mereka yang tidak mampu membeli buku.
Pada Hari Buku Sedunia, beberapa penghargaan sastra terkemuka, seperti Penghargaan Nobel Sastra, dapat diumumkan atau diberikan kepada penulis yang berprestasi.
Banyak tokoh terkenal, penulis, dan selebriti berpartisipasi dalam perayaan Hari Buku Sedunia dengan menyampaikan pidato, mengadakan pertemuan dengan pembaca, dan mengumumkan inisiatif baru untuk mendukung literasi.
Media sosial dan platform daring sering digunakan untuk mempromosikan Hari Buku Sedunia dan berbagi pengalaman membaca, ulasan buku, dan rekomendasi buku untuk masyarakat global.