20 Desember
Perlu anda ketahui bahwa sejarah Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional tidak bisa dipisahkan dari perjuangan Indonesia untuk mempertahankan Kemerdekaan pada tahun 1945 sampai 1948.
Walaupun telah merdeka, namun pada saat itu permasalahan sosial semakin bertambah.
Pada waktu itu, ketika Yogyakarta menjadi Ibu Kota Indonesia, beberapa tokoh nasional di Sumatera Barat mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Pendirian pemerintahan darurat tersebut atas kuasa dari presiden Soekarno yang ditawan karena adanya Agresi Militer Belanda II.
PDRI dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara untuk menjaga eksistensi Indonesia di mata dunia Internasional.
Setelah meyakinkan dunia internasional bahwa pemerintahan Indonesia masih tetap ada, Belanda dipaksa untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Setelah melewati berbagai perjuangan, akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dan Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno yang baru dipulangkan dari pengasingan.
Namun sayang, kondisi masyarakat Indonesia pada saat itu sangat memprihatinkan. Kemiskinan sangat merajalela dimana-mana.
Karena kondisi tersebut maka pada bulan Juli 1949, Kementerian Sosial menyadari bahwa harus ada pemulihan sosial untuk masyarakat Indonesia.
Akhirnya Kementerian Sosial mengadakan penyuluhan sosial untuk tokoh-tokoh masyarakat serta Kursus Bimbingan Sosial untuk para Calon Sosiawan serta Pekerja Sosial.