Hari Masyarakat Adat Internasional, atau International Day of the World's Indigenous Peoples, diperingati setiap tanggal 9 Agustus setiap tahunnya.
Peringatan ini bertujuan untuk menghormati dan meningkatkan kesadaran terhadap keragaman budaya, hak asasi manusia, serta isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat adat di seluruh dunia.
Sejarah perayaan Hari Masyarakat Adat Internasional berawal pada tahun 1994. Pada tahun tersebut, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan Keputusan 49/214 yang menyatakan bahwa tanggal 9 Agustus akan menjadi Hari Masyarakat Adat Internasional.
Peringatan ini menjadi penting karena masyarakat adat sering menghadapi diskriminasi, pelanggaran hak asasi manusia, serta kehilangan hak atas tanah dan sumber daya alam mereka.
Hari Masyarakat Adat Internasional memberikan platform untuk mengampanyekan hak-hak masyarakat adat, mempromosikan dialog dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat adat, dan organisasi internasional.
Setiap tahun, peringatan ini memiliki tema khusus yang menyoroti isu-isu penting yang dihadapi oleh masyarakat adat di berbagai belahan dunia.
Acara dan kegiatan diadakan di tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat adat, mempromosikan pemahaman lintas budaya, serta menciptakan tindakan nyata untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat.
Hari Masyarakat Adat Internasional berfungsi sebagai panggilan global untuk menghormati, melindungi, dan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat, serta mengakui pentingnya keberagaman budaya sebagai aset berharga bagi umat manusia secara keseluruhan.
10 fakta menarik tentang Hari Masyarakat Adat Internasional:
1. Tanggal Peringatan: Hari Masyarakat Adat Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 9 Agustus.
2. Awal Peringatan: Perayaan ini dimulai pada tahun 1994 setelah Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 9 Agustus sebagai Hari Masyarakat Adat Internasional.
3. Pencapaian: Peringatan ini memberikan kesempatan bagi masyarakat adat di seluruh dunia untuk menyampaikan aspirasi, kekhawatiran, dan kebutuhan mereka kepada masyarakat internasional.
4. Hak Asasi Manusia: Tujuan perayaan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak asasi manusia masyarakat adat dan mengatasi isu-isu mereka terkait keberlanjutan lingkungan, budaya, dan sosial.
5. Keragaman Budaya: Hari Masyarakat Adat Internasional merayakan keragaman budaya yang kaya di antara masyarakat adat, seperti bahasa, tradisi, pakaian adat, dan ritual keagamaan.
6. Peningkatan Kesadaran: Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penghargaan atas kontribusi masyarakat adat terhadap keberlanjutan alam, pelestarian lingkungan hidup, dan pengetahuan tradisional.
7. Perlindungan Sumber Daya Alam: Masyarakat adat sering menjadi penjaga alam dan sumber daya alam yang penting. Peringatan ini menekankan perlunya melindungi dan memelihara lingkungan untuk masa depan yang berkelanjutan.
8. Solidaritas Global: Hari Masyarakat Adat Internasional membantu memperkuat solidaritas dan kolaborasi antara masyarakat adat di seluruh dunia dengan tujuan bersama perlindungan hak-hak mereka.
9. Aktivitas Perayaan: Peringatan ini melibatkan berbagai kegiatan, seperti seminar, lokakarya, pameran seni, pertunjukan budaya, dan dialog dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman.
10. Pemajuan Kebijakan: Hari Masyarakat Adat Internasional berfungsi sebagai panggilan untuk mengubah kebijakan dan praktik yang tidak adil terhadap masyarakat adat, serta mempromosikan inklusi, pengakuan, dan keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan.
Hari Ulang Tahun ASEAN
Hari Penting Juni
Hari Ulang Tahun Kota Jakarta
Hari Lingkungan Hidup Sedunia