Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia atau World Day to Combat Desertification and Drought diperingati setiap tahun pada tanggal 17 Juni dan didirikan pada tahun 1994 sebagai upaya global untuk menciptakan kesadaran tentang pentingnya perlindungan lahan yang subur dan mencegah krisis kekeringan.
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Bekas Perkebunan dan Rehabilitasi Lahan kering (UNCCD) dibuat sebagai upaya untuk mengatasi masalah lahan kering, degradasi lahan, dan kekeringan yang terjadi secara terus-menerus di berbagai belahan dunia.
Pada tahun 1994, Konvensi tersebut disepakati oleh lebih dari 190 negara, dan menjadi salah satu instrumen internasional paling penting dalam upaya penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan.
Peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang masalah lahan kering dan degradasi lahan, serta pentingnya upaya perlindungan terhadap sumber daya alam bagi kesejahteraan manusia dan lingkungan.
Acara Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia melibatkan berbagai kelompok dan organisasi yang aktif dalam menjaga dan memulihkan lahan kering dan mengurangi pengaruh kekeringan. Acara tersebut meliputi workshop, konferensi, seminar, dan acara kampanye yang mengarahkan perhatian publik pada pentingnya penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan.
Di Indonesia, peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia menjadi momentum penting bagi pembangunan berkelanjutan, khususnya di wilayah-wilayah yang rentan terhadap degradasi lahan dan kekeringan, dalam rangka menjaga sumber daya alam, lingkungan, serta mencegah kerusakan lebih lanjut pada ekosistem dan lingkungan alamiah.
Berikut adalah 10 fakta menarik tentang Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia:
1. Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 17 Juni untuk menekankan pentingnya upaya penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan secara global.
2. Acara ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran global tentang ancaman degradasi lahan dan kekeringan pada lingkungan, kesehatan, dan kesejahteraan manusia serta jalur-jalur yang bisa diambil untuk meresponsinya.
3. Di seluruh dunia, banyak negara mengalami penurunan produktivitas lahan akibat degradasi lahan dan kekeringan, yang menyebabkan konsekuensi sosial, lingkungan, dan ekonomi yang serius.
4. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Bekas Perkebunan dan Rehabilitasi Lahan kering (UNCCD) adalah instrumen internasional paling penting dalam upaya penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan.
5. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak buruk dari degradasi lahan dan kekeringan akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia.
6. Peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia menjadi momen yang penting untuk membahas solusi terkait penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan, serta peran masyarakat dalam rehabilitasi lahan kering.
7. Acara ini melibatkan berbagai kelompok dan organisasi yang aktif dalam menjaga dan memulihkan lahan kering serta mengurangi pengaruh kekeringan, seperti kelompok petani, aktivis lingkungan, dan lembaga pemerintahan.
8. Salah satu cara yang efektif untuk menangani masalah degradasi lahan dan kekeringan adalah dengan meningkatkan praktek-praktek pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
9. Penguatan peran konservasi dan rehabiltasi lahan kering serta mendorong kawasan hutan terintegrasi pada kawasan lahan kering sebagai upaya penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan.
10. Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia menjadi momentum penting bagi upaya konservasi dan rehabilitasi lahan kering serta membangun kesadaran dan solidaritas dalam menjaga keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan manusia.
Hari Penting
Kalender Jawa 2023
Arti Mimpi
Sejarah Hari Pos