Sejarah Hari Solidaritas Asia-Afrika 24 April


Sejarah Hari Solidaritas Asia-Afrika 24 April

Sejarah 24 April, Hari Solidaritas Asia-Afrika: Lahirnya Solidaritas Global

“Asia dan Afrika hanya bisa makmur jika kita bersatu dan keamanan dunia tak akan bisa terjaga tanpa bersatunya Asia dan Afrika” Ir. Soekarno.

Itulah sebuah kalimat penuh makna yang diucapkan oleh presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno.

Kalimat tersebut tentu saja mengingatkan kita terhadap peristiwa lahirnya Hari Solidaritas Asia-Afrika yang diperingati setiap tanggal 24 April.

Lihat Juga: Sejarah Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika 18 April

Lalu, bagaimana sejarah 24 April, Hari Solidaritas Asia-Afrika? Simak berikut ulasannya!

Inilah Sejarah Lahirnya Solidaritas Global Hari Solidaritas Asia-Afrika 24 April!

Perang dingin baru dimulai tidak lama setelah Perang Dunia II selesai. Ya ketika itu, kolonialisme lawas menjadi hilang perlahan, namun sayang hal tersebut diganti dengan generasi baru yaitu neo-kolonialisme Negara komunis yang tidak kalah kuat.

Negara bekas koloni yang baru merdeka, terancam menjadi ajang pertarungan negara-negara yang kuat.

Namun, sebagian dari pemimpin negara di Asia serta Afrika sadar tentang bahaya Perang Dingin untuk mereka, termasuk salah satunya presiden Indonesia Soekarno dan perdana menterinya Ali Sastroamidjojo.

Lihat Juga: Sejarah Hari Buku Sedunia 23 April

Pada sidang Dewan Perwakilan Rakyat Sementara yaitu pada tanggal 23 Agustus 1953, Ali mengusulkan pentingnya untuk bekerjasama dengan negara-negara Asia dan Afrika dalam perdamaian dunia.

Kurang lebih satu tahun setelah pertemuannya, pada tanggal 25 April sampai 2 Mei 1954, Ali Sastroamidjojo memenuhi undangan dari Perdana Menteri Sri Lanka, Sir John Kotelawala.

Ali Sastroamidjojo akhirnya bertemu dengan beberapa pemimpin negara seperti Mohammed Ali dari Pakistan, U Nu dari Bima dan Jawaharlal Nehru dari India.

Ali Sastroamidjojo selaku perwakilan dari negara Indonesia mengusulkan untuk diadakannya sebuah pertemuan.

Pada tanggal 28 & 29 Desember 1954, perwakilan negara tersebut akhirnya berkumpul di Bogor, pertemuan tersebut merumuskan prakarsa kerjasama yang netral.

Indonesia kemudian mempersiapkan Kota Bandung untuk menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.

Lihat Juga: Sejarah Hari KOPASSUS 16 April

Persiapan Konferensi Asia Afrika Bandung

Gubernur Jawa Barat yaitu Samsi Hardjadinata membentuk sebuah panitia lokal di Bandung pada tanggal 3 Januari 1955.

Panitia tersebut mengurusi akomodasi, keamanan, logistik, transportasi, kesehatan, penerangan, hiburan, komunikasi dan lainnya.

Panitia interdepartemental dibentuk pada 11 Januari 1955 oleh Pemerintah Pusat.

Tak hanya panitia saja, Indonesia juga mempersiapkan Gedung Concordia serta Gedung Dana Pensiun untuk tempat konferensi.

Baca juga: Sejarah Hari Malaria Sedunia 25 April

Selain itu, hotel Homann, hotel Preanger serta 12 hotel lainnya, 31 bungalow di Lembang, Cipaganti dan Ciumbuleuit dipersiapkan untuk penginapan. Jumlah peserta yang akan hadir diperkirakan mencapai 1.500 orang.

Pada tanggal 7 April 1955, Soekarno sudah melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa semua persiapan benar-benar telah matang.

Untuk memperkuat identitas serta semangat, nama Gedung Dana Pensiun diubah menjadi Gedung Dwiwarna dan Gedung Concordia berubah menjadi Gedung Merdeka.

Waktu yang ditunggu pun tiba dimana 29 pemimpin dari negara-negara Asia dan Afrika berkumpul di Bandung.

Konferensi tersebut dibuka pada tanggal 18 April sampai 24 April 1955. Konferensi Asia-Afrika (KAA) tersebut menghasilkan Dasasila Bandung dimana persamaan derajat, saling menghormati kedaulatan negara masing-masing negara dan kerjasama antar bangsa menjadi hal penting.

Dasasila Bandung juga mengandung semangat kemerdekaan dimana negara negara baru merdeka tersebut harus diakui kedaulatannya.

Lihat Juga: Sejarah Hari Zeni 15 April di Indonesia

Percaturan Politik Dunia Setelah KAA

Setelah KAA tersebut dilaksanakan, percaturan politik Internasional mulai berubah.

PBB bukan lagi menjadi forum eksklusif dimana biasanya negara blok timur dan negara blok barat adu eksistensi, setelah adanya KAA muncul dunia ketiga dan belakangan muncullah Non-Blok.

Negara yang berusaha netral terus melakukan konsolidasi. Mereka tentu tidak sendiri, Josip Broz Tito yang merupakan pemimpin Yugoslavia satu suara untuk tidak bermazhab ke Blok Barat maupun Blok Timur.

Padahal, negara Yugoslavia tidak terletak di Benua Asia maupun Afrika dimana Yugoslavia merupakan negara kuat di Balkan saat Perang Dingin terjadi.

Bersama Soekarno (Indonesia, Kwame Nkrumah (Ghana), Gamal Abdul Nasser (Mesir) serta Jawaharlal Nehru (India), Josip Broz Tito ikut mendeklarasikan Gerakan Non-Blok tersebut.

Awalnya banyak negara netral yang ikut gerakan tersebut. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tersebut pertama kali diadakan di Yugoslavia pada tanggal 1 sampai 6 September 1961.

Namun sayang, sikap netral banyak negara dalam Gerakan Non-Blok tersebut tidak bertahan lama, walaupun Gerakan Non-Blok masih ada.

Akhirnya pada akhir tahun 1960, Gerakan Non-Blok tersebut kehilangan pamornya, banyak negara anggota yang merapat ke Blok Barat dan Blok Timur.

Salah satunya seperti Indonesia yang dekat dengan Amerika.

Padahal jika menilik ke belakang, KAA pernah membuat Indonesia dianggap sebagai salah satu pemimpin dunia karena bisa menyatukan negara berkembang untuk berbeda dengan Blok Barat maupun Blok Timur.

Baca Juga: Download Kalender Bulan Desember 2023

Itulah sekilas tentang sejarah 24 April, Hari Solidaritas Asia-Afrika.

Hari peringatan ini biasanya diperingati di Bandung yang merupakan tempat diadakannya konferensi tersebut.

Mudah-mudahan informasi Sejarah Hari Solidaritas Asia-Afrika 24 April di atas dapat menjadi referensi serta menambah wawasan kita semua.

Semoga bermanfaat dan Selamat Hari Solidaritas Asia-Afrika!

Pencarian yang paling banyak dicari

  • hari solidaritas asia afrika 2022
  • sejarah dibalik konferensi asia afrika
  • konferensi asia afrika diselenggarakan pada 24 april
  • persamaan dan perbedaan konf asia afrika dan gerakan non-blok
  • selamat hari solidaritas asia afrika
  • tema peringatan hari solidaritas asia afrika
  • logo hari solidaritas asia afrika tahun 2022

Review Google My Bussiness for Enkosa.com

Artikel Terkait: