Tak dapat dipungkiri jika pengaruh kalender Jawa dalam seni arsitektur dan desain tradisional Jawa cukup besar.
Baca Juga: Kajian Kalender Jawa dan Kalender Lunar Tionghoa
Hal ini tampak dari penggunaan simbolisme berbasis filsafat Jawa, baik dalam dunia arsitektur maupun desain. Berikut kita akan ulas lebih lanjut.
Hubungan Kalender Jawa dengan Arsitektur dan Desain Tradisional
Kalender Jawa memiliki hubungan erat dengan arsitektur dan desain tradisional Jawa karena mencerminkan nilai-nilai budaya, keagamaan dan kosmologis masyarakat Jawa.
Kalender Jawa menggabungkan unsur-unsur dari kalender Hijriah yang berdasarkan pergerakan bulan dan kalender Saka yang berdasarkan pergerakan matahari.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa menghormati dan menghayati siklus alam sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Selain itu, kalender Jawa juga mengandung makna simbolis dan filosofis yang terkait dengan konsep-konsep Hindu-Budha seperti candrasengkala, triwangsa, catur yuga, dan lain-lain.
Konsep-konsep tersebut merefleksikan pandangan masyarakat Jawa tentang sejarah, takdir, keseimbangan, dan kesempurnaan.
Baca Juga: Daftar Permainan Tradisional Jawa Dan Sejarahnya
Selanjutnya, konsep-konsep tersebut hadir dalam bentuk simbol-simbol dalam karya arsitektur dan desain tradisional masyarakat Jawa.
Contoh Pengaruh Kalender Jawa dalam Desain dan Arsitektur
Adapun pengaruh kalender Jawa dalam seni arsitektur dan desain tradisional Jawa dapat dilihat dari berbagai contoh. Misalnya seperti dibawah ini:
- Rumah Tradisional
Perlu diketahui, rumah tradisional Jawa biasanya memang menggunakan sistem ukuran menurut siklus bulan.
Misalnya, panjang rumah ditentukan oleh jumlah hari dalam satu bulan (29 atau 30).
Lebar rumah ditentukan oleh jumlah hari dalam satu pekan (7), dan tinggi rumah ditentukan oleh jumlah hari dalam satu pasaran (5).
Sistem ukuran tersebut dibuat dan diikuti guna mencerminkan harmoni antara manusia, alam dan Tuhan.
Tentunya merupakan sistem yang unik dalam pengaruh kalender Jawa tersebut.
- Gerbang
Pengaruh kalender Jawa dalam seni arsitektur dan desain tradisional juga bisa dilihat dari gerbang candi bentar dan paduraksa.
Dimana pada gerbang tersebut menggambarkan siklus matahari dan bulan.
Perlu diketahui, candi bentar ialah gerbang terbelah dua yang melambangkan matahari terbit dan terbenam.
Baca Juga: Download Logo Kabupaten Palangkaraya PNG
Sedangkan paduraksa adalah gerbang beratap yang melambangkan bulan purnama.
Kedua jenis gerbang ini biasanya ditempatkan secara berurutan untuk menandai pintu masuk ke area suci.
- Punden Berundak
Candi Sukuh memang menampilkan punden berundak. Hal itu sebagai simbol dari kalender Saka.
Punden berundak ialah tumpukan batu atau tanah yang membentuk piramida bertingkat. Biasanya dipakai untuk tempat pemujaan nenek moyang atau dewa-dewa.
Candi Sukuh memiliki lima tingkat punden berundak. Hal itu melambangkan lima zaman dalam catur yuga (krita, treta, dwapara, kali, dan sweta).
Dimana kelimanya merupakan siklus waktu dalam kalender Saka.
- Motif dan Elemen Dekoratif
Pengaruh kalender Jawa dalam seni arsitektur dan desain juga dapat dilihat dari motif serta dekoratif.
Misalnya saja seperti kala, dwarapala, mekara, lingga yoni, dan naga yang berkaitan dengan konsep keagamaan Hindu-Buddha.
Kala adalah makhluk mitologis yang melambangkan waktu atau kematian.
Batara Kala melahap matahari atau bulan menjadi mitos tentang gerhana matahari dan bulan. Elemen ini sering menghiasi pintu-pintu candi.
Baca Juga: Arti Mimpi Dikejar Setan Yang Sebaiknya Diketahui!
Lingga yoni adalah simbol perpaduan antara lingga (phallus) dan yoni (vulva) yang melambangkan kesatuan antara Shiva dan Shakti.
Sering menjadi ornamen dalam tradisi di momen tertentu seperti perkawinan dan kematian.
Tentang Pengaruh Kalender Jawa Terhadap Budaya Dan Seni Arsitektur
Kesimpulannya kalender Jawa mencerminkan nilai-nilai budaya, keagamaan, dan kosmologis masyarakat Jawa yang menghormati dan menghayati siklus alam sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Kalender Jawa juga mengandung makna simbolis dan filosofis yang terkait dengan konsep-konsep Hindu-Buddha yang merefleksikan pandangan masyarakat Jawa tentang sejarah, takdir, keseimbangan, dan kesempurnaan.
Pengaruh kalender Jawa dalam seni arsitektur dan desain tradisional Jawa perlu dilestarikan dan dipelihara sebagai warisan kearifan masa lampau.
Baca Juga: Tanggalan Purnama Bulan Juli 2023
Tujuannya tentu agar terus lestari tak tergerus zaman dan menjadi warisan untuk anak cucu nantinya.
Mudah-mudahan informasi pengaruh kalender jawa dalam seni arsitektur dan desain tradisional jawa diatas dapat menjadi referensi. Semoga bermanfaat!